PSIM Yogyakarta

PSIM Yogyakarta Cuma Cetak 3 Gol dari 6 Laga Pramusim, Van Gastel Fokus Perbaiki Finishing

Saat ini PSIM Yogyakarta fokus memantapkan skema pada sepertiga lapangan lawan.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA / Almurfi Syofyan
Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul Van Gastel ditemui di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Senin (4/8/2025) sore. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PSIM Yogyakarta cuma mencetak 3 gol dari enam laga pramusim yang dilalui saat menghadapi tim Super League maupun Championship.

Tiga gol ini dicetak saat menang 2-0 dari Madura United dan 1-0 dari PSIS Semarang. Tiga gol ini juga dicetak oleh satu pemain yakni Rafinha.
 
Adapun di empat laga lainnya, PSIM Yogyakarta gagal mencetak gol saat kalah dari Persik Kediri 2-0, Persis Solo 1-0, Bali United 6-0 dan Barito Putera 1-0.

Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul Van Gastel, mengatakan, bahwa untuk memperbaiki penyelesaian akhir itu, saat ini PSIM Yogyakarta fokus memantapkan skema pada sepertiga lapangan lawan.

"Jika kamu melihat bahwa kita kesulitan di final third (sepertiga lapangan lawan), itu tidak hanya tentang melewatkan peluang tapi tentang membuat peluang juga," ujarnya, Selasa (5/8/2025).

Dia mengakui, meski timnya sering mendominasi permainan pada laga pramusim, namun saat memasuki sepertiga lapangan, pemainnya terkesan buntu untuk membuat peluang berbahaya.

"Di final third kita punya banyak kesulitan menciptakan peluang. Eksekusi kita dan membuat keputusan kita tidak cukup bagus di laga terakhir," ucap arsite asal Belanda ini.

Baca juga: Van Gastel Akui Persebaya Lawan Kuat, Ini Persiapan PSIM Yogyakarta Rebut Poin di Markas Bajul Ijo

Menurutnya, saat melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya pada Jumat (8/8/2025) nanti, anak asuhnya harus menyelesaikan masalah tersebut.

Sehingga, hari-hari terakhir dalam masa persiapan di Yogyakarta difokuskan untuk memperbaiki penyelesaian akhir tersebut.

Jean-Paul Van Gastel, mengakui bahwa lawan yang dihadapi oleh timnya di partai pembuka kompetisi adalah tim kuat sehingga perlu persiapan matang untuk laga tersebut.

"Kami mempersiapkan tim dengan baik juga karena saya tahu pertandingan besok akan cukup sulit untuk kami," ujar.

Pelatih 53 tahun ini pun mengatakan, dalam setiap pertandingan dirinya akan berupaya menyiapkan strategi terbaik untuk mengalahkan lawan-lawannya.

"Yang saya lakukan adalah latihan dalam sepekan dengan fisik, taktikal, dan menganalisis calon lawan. Kalau anda tanya pertanyaan di setiap pertandingan, pasti jawaban saya akan sama," ungkapnya.

Dia mengakui, Persebaya dikenal dengan suporter yang begitu loyal dan militan dalam mendukung timnya di laga kandang. Namun, baginya hal itu tak perlu dirisaukan karena dalam sepakbola hal tersebut lumrah.

Eks asisten pelatih Besiktas itu menambahkan, sebagai seorang mantan pesepakbola dan pelatih, dirinya menyukai atmosfer suporter di dalam stadion karena itu memacu adrenalin untuk bermain maksimal.

"Untuk saya, saya sangat suka dengan banyak suporter dengan atmosfer. Ketika saya menjadi pemain saya sangat menikmati bermain di hadapan banyak suporter. Karena ini akan memacu adrenalin, dan memberimu energi," jelasnya.

Van Gastel pun mengaku sudah tak sabar dengan debutnya sebagai pelatih di Indonesia saat laga PSIM melawan tuan rumah Persebaya tersebut.

"Jadi saya tidak sabar untuk tampil di hadapan puluhan ribu suporter," tukas mantan asisten Ronald Koeman di Feyenoord beberapa waktu lalu tersebut. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved