Polisi Siagakan Dua Tim Urai, Kendalikan Arus Lalu Lintas di Sleman saat Libur Panjang
Kasat Lantas Polresta Sleman, AKP Mulyanto mengatakan arus lalu lintas selama libur panjang di Kabupaten Sleman terjadi peningkatan cukup signifikan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Jajaran Satlantas Polresta Sleman menyiagakan dua tim urai untuk mengendalikan arus lalu lintas selama libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek 2025.
Dua tim tersebut bertugas untuk mengurai lalu lintas manakala terjadi kepadatan, terutama di ruas jalur utama Bumi Sembada.
Kasat Lantas Polresta Sleman, AKP Mulyanto mengatakan arus lalu lintas selama libur panjang di Kabupaten Sleman terjadi peningkatan cukup signifikan.
Kendati demikian, sejak awal telah diantisipasi sehingga relatif terkondisi. Hampir minim kejadian yang menimbulkan atensi.
Untuk mengurai kepadatan, pihaknya membentuk dua tim urai, yang disiagakan di Sleman bagian timur dan barat.
"Kami siagakan untuk rekan rekan khusus (personel) lalu lintas dengan kami bentuk tim urai. Jadi titik mana yang selama ini terjadi kepadatan arus lalu lintas, di situlah kami terjunkan rekan (anggota) lalu lintas," katanya, Rabu (29/1/2025).
Tim urai yang masing-masing berjumlah 15 personel ditempatkan terpisah, di Sleman bagian timur dan barat.
Tim urai bagian timur mengkover manakala terjadi kepadatan lalu lintas di sepanjang Jalan Solo, mulai dari Pertigaan Maguwoharjo hingga Prambanan.
Sedangkan tim bagian barat bertugas menjaga lalu lintas di Jombor hingga sepanjang Jalan Magelang.
Titik yang menjadi perhatian adalah Ibarbo Park yang berada di Jalan Magelang.
Destinasi wisata baru tersebut seringkali menyebabkan perlambatan kendaraan yang melintas di jalan penghubung Yogyakarta Jawa Tengah tersebut.
"Jadi kalau macet kami sampaikan tidak ada. Kalau perlambatan ada. Alasannya jelas karena antrean keluar-masuk di situ," ujar dia.
Lebih Lanjut, Mulyanto mengatakan rekayasa lalu lintas selama libur panjang diberlakukan situasional.
Artinya melihat situasi lalu lintas di lapangan. Misalnya, apabila terjadi kepadatan di seputar Ringroad maupun Jalan Solo, maka di simpang tiga Maguwoharjo diberlakukan manualisasi.
Petugas mengatur lalu lintas dengan sistem manual. Tidak menggunakan traffic lampu APILL secara normal.
"Karena kalau traffic normal tentu kepadatan akan sangat panjang. Jadi kami manualisasi. Personel di lapangan sudah mengetahui cara bertindaknya," ujar dia.
Skema rekayasa lalu lintas juga diberlakukan di toko oleh-oleh yang tersebar di sepanjang Jalan Solo - Yogyakarta.
Petugas Satlantas Polresta Sleman berkoodinasi dengan pengelola maupun petugas parkir di toko tersebut agar mengatur kendaraan yang hendak masuk maupun keluar.
Diatur supaya tidak berbarengan karena dapat menghambat arus lalulintas.
Melalui skema yang diberlakukan dinilai cukup efektif karena hampir minim kejadian yang menimbulkan atensi tinggi.
"Pada intinya kami ingin memberikan kenyamanan. Teman-teman di lapangan bekerja sesuai motto Kapolresta Sleman, peduli ikhlas melayani, itu yang kami kedepankan," tuturnya.
Sebagimana diketahui, pergerakan wisatawan yang berlibur ke Bumi Sembada disebut terkerek naik cukup signifikan di momen libur panjang pekan ini.
Hal ini terbukti dari kunjungan wisatawan di Kaliurang yang mengalami lonjakan cukup signifikan.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid mengatakan, berdasarkan pantauan di gerbang Kaliurang Timur maupun Kaliurang Barat jumlah kunjungan pada libur akhir pekan ini mengalami peningkatan.
Jika hari biasa, kunjungan ke destinasi wisata lereng Merapi itu hanya di kisaran 1.500-2.000 orang, namun pada Minggu (26/1) yang merupakan bagian dari libur panjang, jumlahnya mencapai 3.700 orang.
"Jadi kalau dibandingkan hari-hari biasa yang bukan long weekend itu, ada peningkatan 50- sampai 70 persen," katanya.(*)
Surat SPPG di Sleman Beredar, Minta Kasus Keracunan MBG Dirahasiakan |
![]() |
---|
Komentar Sri Sultan HB X soal Keracunan MBG di Jogja dan Sanksi untuk SPPG Menurut Undang-Undang |
![]() |
---|
Aturan Penutupan Saluran Drainase di Area Permukiman, Ini Penjelasan DPUPKP Sleman |
![]() |
---|
Larangan Penambangan Pasir Lereng Merapi, Warga Kini Ikut Tanam Kopi |
![]() |
---|
Pemkab Sleman Siapkan Rp13 Miliar untuk Bonus Atlet Porda XVII DIY 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.