Pernyataan Menkeu Sri Mulyani Tanggapi Permintaan BGN Tambah Anggaran Rp100 Triliun untuk MBG

Ketika merespons kebutuhan penambahan anggaran MBG Rp 100 triliun yang diusulkan BGN, Sri Mulyani tidak secara gamblang menyatakan akan menambah

Editor: Yoseph Hary W
KOMPAS.com/Haryantipuspasari
Menteri Keuangan Sri Mulyani 

TRIBUNJOGJA.COM - Badan Gizi Nasional (BGN) mengklaim Presiden Prabowo Subianto sangat ingin agar program makan bergizi gratis (MBG) segera bisa dinikmati seluruh penerima manfaat. 

Oleh karena itu, BGN meminta tambahan anggaran makan bergizi gratis sebesar Rp100 triliun pada 2025. 

Menanggapi permintaan BGN soal tambahan anggaran MBG, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan pernyataannya.

Ketika merespons kebutuhan penambahan anggaran MBG Rp 100 triliun yang diusulkan BGN, Sri Mulyani tidak secara gamblang menyatakan akan menambah anggaran program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu.

Kebutuhan penambahan anggaran MBG yang menjadi prioritas Presiden itu semula disampaikan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, dikutip dari kompas.com.

"Nanti kita lihat dari sisi, kan ini sekarang seperti yang disampaikan oleh pimpinan MBG jumlah titik-titik pelayanannya akan meningkat dan itu pasti akan meningkatkan kompleksitas yang perlu untuk terus kita jaga," jawabnya ketika ditanya terkait rencana penambahan anggaran MBG, di Jakarta, Jumat (24/1/2025).

Yang jelas, saat ini pihaknya akan fokus membantu program MBG agar dapat diperluas cakupan penerima dengan menambah titik-titik pelayanan dari 190 dapur menjadi 937 dapur pada akhir 2025.

Namun di sisi lain juga secara administrasi, tata kelola, akuntabilitas, dan kualitas tetap terjaga. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo.

"Itu yang terus dicoba untuk terus ditingkatkan. BGN kan merupakan instansi yang baru dibuat juga untuk melaksanakan sebuah tugas yang begitu besar dan rumit. Memang perlu untuk dibantu oleh banyak pihak dan kita semuanya sedang memperkuat," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana meminta tambahan anggaran makan bergizi  gratis sebesar Rp 100 triliun. Tambahan ini diperkirakan cukup untuk menjangkau 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir 2025.

Hal ini dikarenakan Presiden Prabowo merasa gelisah mendengar laporan banyak anak belum mendapat manfaat program ini.

"Pak Presiden gelisah karena banyak anak belum mendapatkan makan bergizi. Beliau sedang memikirkan percepatan program ini, sehingga di akhir 2025, semua penerima manfaat bisa segera terlayani," kata Dadan usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/1/2025).

BGN menghitung tambahan Rp 100 triliun yang dicairkan September akan cukup memenuhi target tersebut.

Saat ini, anggaran MBG 2025 sudah dipastikan sebesar Rp 71 triliun. Dana ini akan digunakan untuk 15 juta hingga 17,5 juta penerima manfaat tahun ini.

"Untuk sementara, anggaran fix Rp 71 triliun. Kalau tidak ada penambahan, penerima manfaat hanya 15 juta sampai 17,5 juta," tambahnya.

Dadan menyebut Presiden sangat ingin program ini segera dirasakan seluruh penerima manfaat. Namun, keputusan mengenai tambahan anggaran akan diumumkan langsung oleh Kepala Negara.

"Terkait penambahan anggaran, biar nanti Pak Presiden yang menyampaikan. Kami hanya menyampaikan hitungan kebutuhan tambahan Rp 100 triliun," katanya.

(kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved