Sepekan Pelaksanaan MBG, Disdikpora Kulon Progo Soroti Soal Proses Distribusi Makanan ke Sekolah

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo tetap memberikan catatan terkait pelaksanaan MBG selama sepekan ini.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Alexander Ermando
Kepala Disdikpora Kulon Progo Nur Wahyudi (kiri) saat ikut membagikan paket Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri Semen, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo pada Senin (13/01/2025) lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kulon Progo sudah berjalan sepekan, walau baru di wilayah Kapanewon Sentolo.

Adapun pelaksanaannya masih mengandalkan Badan Gizi Nasional (BGN) lewat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Meski begitu, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo tetap memberikan catatan terkait pelaksanaan MBG selama sepekan ini.

"Catatan tersebut bisa menjadi bahan evaluasi dari pelaksanaan MBG di Kulon Progo," kata Kepala Disdikpora Kulon Progo, Nur Wahyudi dihubungi pada Jumat (17/01/2025).

Salah satu yang menjadi sorotan adalah waktu pendistribusian makanan ke sekolah.

Pada tahap awal ini, terdapat 41 sekolah dari jenjang PAUD sampai SMP dengan 2.268 pelajar yang menjadi penerima MBG.

Adapun pendistribusian mengacu pada durasi pembelajaran, dimulai dari jenjang TK yang paling pendek sampai SMP yang sampai siang.

Pendistribusian dimulai untuk TK dan PAUD sejak pagi hari.

Menurut Nur, ada beberapa sekolah yang harus menunggu kedatangan makanan sampai siang.

Padahal, pihak sekolah diinformasikan bahwa makanan didatangkan sejak pagi hari.

"Jadinya kasihan anak-anak yang sudah lama menunggu, sedangkan mereka sudah tidak bawa bekal karena menunggu jatah MBG," jelasnya.

Baca juga: Komentar Siswa di Kulon Progo Mendapat MBG: Sayur Pahit, Wadah Amis, hingga Nasi Kurang Banyak

Nur turut menyoroti kualitas makanan hingga wadah yang digunakan.

Sebab pihaknya menerima laporan tentang keluhan anak-anak karena kondisi lauk yang terasa kecut sampai wadah makanan yang masih berbau amis.

Terlepas dari berbagai kendala, ia menilai pelaksanaan MBG sudah berjalan cukup baik.

Menu yang diberikan pun sudah variatif, karena tidak sama setiap harinya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved