Berita Internasional
Jelang Gencatan Senjata, Israel Masih Serang Gaza, Tewaskan 101 Orang Palestina
Israel masih menyerang Gaza jelang kesepakatan gancatan senjata dengan Hamas. Sebanyak 101 warga Palestina tewas, total korban jiwa 46.788 orang.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Alifia Nuralita Rezqiana
TRIBUNJOGJA.COM, PALESTINA - Israel dan Hamas telah sepakat untuk memulai gencatan senjata pada Minggu, 19 Januari 2025 mendatang.
Namun, sejak pengumuman kesepakatan gencatan senjata pada … oleh Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, Rabu (15/1/2025), Israel masih menyerang Gaza.
Diwartakan Al Jazeera, Jumat (17/1/2025), sejak Rabu, setidaknya 101 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza, termasuk 27 anak-anak dan 31 wanita.
The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) memperkirakan, terdapat 15 anak per hari di Gaza yang dilaporkan mengalami cedera akibat perang.
Menurut UNRWA hal tersebut dapat membuat mereka mengalami kecacatan permanen.
Sebagai informasi, perang Israel-Hamas di Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah menewaskan sedikitnya 46.788 warga Palestina. Sebanyak 110.453 orang Palestina mengalami luka-luka.
Sedikitnya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas, dan lebih dari 200 orang Israel ditawan Hamas.
Pembebasan tawanan juga termasuk dalam isi kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas.
Klik DI SINI untuk membaca isi kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas.
Kehancuran di Gaza selama perang Israel-Hamas

Pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berharap kesepakatan gencatan senjata dapat menghentikan 'serangan genosida' Israel atas Palestina.
Sekelompok pakar PBB, termasuk pelapor khusus dan pakar independen, telah menyampaikan pernyataan yang mendesak semua pihak untuk menerima kesepakatan gencatan senjata dan menyatakan kekecewaan bahwa tak lama setelah kesepakatan diumumkan, "Israel terus membombardir Gaza tanpa pandang bulu."
"Sudah saatnya bagi semua orang dan tawanan yang ditahan secara ilegal untuk kembali ke rumah, kembali kepada orang-orang yang mereka cintai - baik tawanan Israel di Gaza maupun ribuan warga Palestina yang telah ditahan secara sewenang-wenang dan sering disiksa di penjara-penjara Israel," tutur Pakar PBB dalam pernyataannya, dikutip dari Al Jazeera.
"Kami hanya bisa berharap bahwa perjanjian ini akan mengakhiri hilangnya nyawa yang menghancurkan, menghentikan serangan dan kekerasan genosida yang telah menyiksa jutaan orang di wilayah Palestina yang diduduki dan membawa kehancuran apokaliptik di Jalur Gaza,” imbuh Pakar PBB.
Menurut data dari Corey Scher - CUNY Graduate Center & Jamon Van Den Hoek Oregon State University per 15 Januari 2025, sebanyak 92 persen rumah dan bangunan di Gaza telah hancur akibat perang.
Setidaknya ada 1,9 juta warga Palestina yang terpaksa mengungsi.
Berikut persentase kehancuran di masing-masing wilayah akibat serangan Israel :
- Gaza Utara : 70 persen
- Kota Gaza : 74 persen
- Deir el-Balah : 50 persen
- Khan Younis : 55 persen
- Rafah : 48 persen
(Tribunjogja.com/Al Jazeera)
Akhir Perjalanan Sleeping Prince, Alwaleed bin Khaled Al Talal Meninggal Setelah 20 Tahun Koma |
![]() |
---|
Krisis Air di Gaza, Israel Serang Warga Palestina yang Cari Bantuan Air, 10 Tewas Termasuk Anak-anak |
![]() |
---|
Donald Trump dan Benjamin Netanyahu Bertemu, Bahas Rencana Kontroversial Usir Warga Gaza |
![]() |
---|
Daftar Negara dengan Harga BBM Termurah di Dunia 2025: Malaysia Rp 7 Ribu AS Rp 15 Ribu |
![]() |
---|
Ribuan Bayi di Gaza Kelaparan, Pasokan Susu Formula Menipis di Bawah Blokade Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.