UPDATE Aktivitas Gunung Merapi Pagi Ini Selasa 14 Januari 2025, Berikut Hasil Pantauan BPPTKG

BPPTKG Yogyakarta mengamati guguran lava mengarah ke barat daya (Kali Bebeng), dengan jarak luncur maksimum 1.900 meter.

Tribun Jogja/Hamim Thohari
Gunung Merapi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi mengeluarkan 3 kali guguran lava pada Selasa (14/01/2024) pukul 00.00-06.00 WIB.

Pada periode tersebut, BPPTKG Yogyakarta mengamati guguran lava mengarah ke barat daya (Kali Bebeng), dengan jarak luncur maksimum 1.900 meter.

Tercatat pula sejumlah kegempaan. Terjadi 38 guguran dengan amplitudo : 3-14 mm,  dan durasi : 57.28-224.73 detik.

Hybrid/Fase Banyak terjadi 30 kali, dengan amplitudo : 3-5 mm, S-P : 0.2-0.7 detik, dan durasi : 7.79-11.79 detik. 

Menurut pengamatan meteorologi, cuaca Gunung Merapi cerah dan berawan. Angin bertiup tenang ke arah timur.

Suhu udara 18-19 °C, kelembaban udara 72-93 persen, dan tekanan udara 871.2-918.6 mmHg.

Sementara menurut pengamatan visual, gunung jelas hingga kabut 0-II.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 400 m di atas puncak kawah.

Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau Level III.

Baca juga: Vaksin PMK Bentar Lagi Datang, Sapi Perah dan Pedaging di Sleman Jadi Prioritas Sasaran

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diminta mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

BPPTKG akan terus memantau aktivitas Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (*) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved