Dapur Sehat MBG di Gunungkidul Masih Direnovasi, Dandim 0730:  Bangunan Retak Karena Hujan

Selain perbaikan pada bangunan, titik lain yang perlu perbaikan yakni akses jalan masuk ke Dapur Sehat.

Dok.Istimewa
Penampakan bagian luar bangunan Dapur Sehat yang berada di kawasan Kodim 0730/Gunungkidul, pada Selasa (14/1/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Proses renovasi bangunan Dapur Sehat program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Gunungkidul masih berjalan.

Akibatnya, pelaksanaan program MBG di wilayahnya ini terpaksa ditunda. 

Komandan Kodim 0730, Letkol Inf Roni Hermawan, mengatakan belum bisa dioperasikannya Dapur Sehat karena masih ada pembenahan minor di beberapa titiknya.

"Pembenahan yang harus diselesaikan itu, di antaranya bangunan masih ada keretakan, karena itu kan bangunan sudah selesai  Oktober lalu. Namun, sampai dengan Januari sewaktu masa penghujan karena di Gunungkidul  tanahnya mengandung kapur, jadi ketika tersiram air membuat lantai menjadi terangkat,"tuturnya usai peluncuran armada Damkar di Kantor BPBD Gunungkidul, Selasa  (14/1/2025).

Selain perbaikan pada bangunan, dia menambahkan, titik lain yang perlu perbaikan yakni akses jalan masuk ke Dapur Sehat.

Menurutnya, akses jalan tersebut perlu dilakukan pengerasan.

"Kami juga  sudah berkomunikasi dengan Pemkab Gunungkidul  dalam hal ini DPUPRKP untuk melakukan pengerjaan pengerasan jalan, yang akan masuk ke area dapur sehat, saat ini masih dalam pengerjaan,"ungkapnya.

Baca juga: Pemkab Gunungkidul Putuskan Belum Tetapkan Status Darurat Meski Kasus PMK Masih Tinggi

Di sisi lain, pihaknya juga masih kekurangan satu unit kendaraan untuk pendistribusian program unggulan presiden Prabowo Subianto tersebut.

Saat ini, baru ada dua unit armada pendistribusian makanan bergizi gratis.

"Untuk kelengkapan  dapur sudah lengkap semua, hanya tinggal  butuh satu kendaraan untuk droping makan sehat bergizi ke titik yang akan didistribusikan. Saat ini kami baru memiliki dua armada, itu bisa memuat 1000-1500 boks makanan,"paparnya.

Dia memaparkan dibutuhkannya tambahan unit armada ini sebab Dapur Sehat Kodim tersebut harus melayani sekitar empat sekolah pilot project progam MBG yakni SDN 1 Wonosari, SMP 1 Wonosari, SMA 1 Wonosari, dan SMK 3 Wonosari. Serta, ibu hamil dan menyusui serta balita yang berada di sekitar Dapur Sehat tersebut.

"Karena, Dapur Sehat kami ini melayani radius untuk 3-5 kilometer, makanya dibutuhkan armada tambahan tadi,"tuturnya.

Sementara saat ditanya kapan target penyelesaian renovasi Dapur Sehat tersebut, dia mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan sepenuhnya.

"Saya belum bisa memberikan jawaban pasti kapan bisa dioperasionalkan. Tetapi, harapan saya secepatnya kalau saya  tidak mau menunda-nunda karena ini program dari Presiden Prabowo Subianto, jadi saya tetap harus mendukung,"tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved