Geger Pesta Tukar Pasangan, Mengapa Bisa Terjadi?

Polda Metro Jaya membongkar pesta seks dan tukar pasangan dengan menangkap satu pasangan suami istri.

Editor: ribut raharjo
ist
Ilustrasi 

Bagi para swinger, swinging menjadi salah satu cara untuk mengatasi kebosanan tersebut. 

“Kalau misalnya salah satu pasangan jenuh, seorang swinger akan mencari ekstramarital atau kegiatan seksual diluar hubungan yang berkomitmen,” ujarnya. 

Di sini, swinging berperan sebagai sarana eksplorasi seksual, serta mencari suasana dan pengalaman baru tanpa keterlibatan emosional. 

Mereka beranggapan, mengantongi persetujuan pasangan untuk melakukan swinging lebih baik daripada berselingkuh. 

“(Mereka beranggapan) kalau dia melakukannya diam-diam, itu disebut selingkuh. Makanya daripada curang, lebih baik bilang ke pasangan sah,” lanjut Haekal. 

3. Tidak terpenuhinya kebutuhan biologis 

Alasan lainnya seseorang menjadi swinger adalah karena tidak terpenuhinya kebutuhan biologis, baik perbedaan gairah seksual, kesibukan, atau kondisi kesehatan. 

“Misalnya, ketika suami ingin berhubungan badan tetapi istri sedang sibuk atau menderita penyakit yang serius sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan hubungan seks,” jelasnya. 

Dalam konteks swinging, pasangan mengatasi tantangan ini dengan menjaga keterbukaan dan kesepakatan, sehingga aktivitas yang dilakukan di luar hubungan utama tidak dianggap sebagai bentuk pengkhianatan. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved