Nyatakan Kesetiaan untuk Megawati, Banteng Jogja Bubuhkan Cap Jempol Darah

Aksi cap jempol darah diawali oleh Ketua DPC PDIP Kota Yogyakarta, Eko Suwanto, di selembar kain putih yang dipasang di pagar yang melingkari Tugu Pal

|
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/Azka Ramadhan
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Eko Suwanto, mengawali aksi cap jempol darah di kawasan Tugu Pal Putih, Kota Yogyakarta, Minggu (12/1/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ratusan kader PDI Perjuangan di Kota Yogyakarta menyatakan kesetiaannya pada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Komitmen tersebut ditunjukkan melalui aksi cap jempol darah massal yang digalang di kawasan Tugu Pal Putih, Kota Yogya, Minggu (12/1/2025) sore.

Aksi cap jempol darah diawali oleh Ketua DPC PDIP Kota Yogyakarta, Eko Suwanto, di selembar kain putih yang dipasang di pagar yang melingkari Tugu Pal Putih.

Setelahnya, aksi cap jempol darah diikuti ratusan kader lainnya, termasuk Ketua DPRD Kota Yogya, Wisnu Sabdono Putro, yang juga menjabat Sekjen DPC PDIP Kota Yogyakarta.

"Ini aspirasi kawan-kawan. Kami memahami suasana batin dan hasrat teman-teman PDIP. Keinginan mereka itu sederhana sekali, tidak ingin diganggu, tidak ingin dihianati dan tidak ingin diporak-porandakan," ungkap Eko Suwanto.

Baca juga: HUT Ke-52, DPD PDI Perjuangan DIY Gelar Tumpengan dan Simak Bareng Pidato Politik Megawati

Menurutnya, aksi cap jempol darah ini dilakukan sebagai wujud peneguhan tekad, hasrat dan kehendak politik, untuk mendukung kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan di Kongres VI 2025.

Di samping itu, seluruh kader PDI Perjuangan di Kota Yogya menegaskan kesiapannya dalam mengamankan hajat akbar tersebut dari ragam potensi gangguan.

"Kita semua paham, ada beberapa manuver akhir-akhir ini. Dinamika itu terus berkembang. Sehingga, kami di Kota Yogya, yang merupakan tanah kelahiran Ibu Megawati, berkomitmen mengamankan Kongres 2025," ungkapnya.

Meski demikian, Eko berpesan kepada seluruh kader partai berlambang banteng moncong putih di Kota Pelajar, untuk tidak terprovokasi.

Pasalnya, berbagai provokasi seperti melalui pemasangan banner dan spanduk bernada negatif untuk PDI Perjuangan, cukup marak di beberapa daerah.

"Kami pesankan pada kader, jangan terprovokasi oleh gerakan-gerakan, seperti pemasangan spanduk yang menyatakan PDIP inkonstitusional. Itu kan jelas ngawur, karena PDIP adalah partai sah berdasarkan UU Parpol," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved