Berita Magelang Hari Ini
Kisah Jembatan Ngembik Magelang Ganti Nama Jadi Jembatan Kali Progo Sucipto
Magelang memiliki jembatan ikonik baru bernama Jembatan Kali Progo Sucipto. Jembatan ini dahulu disebut jembatan Ngembik atau jembatan Indiana Jones
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Magelang kini memiliki jembatan ikonik baru bernama Jembatan Kali Progo Sucipto Suwigo yang telah diresmikan oleh Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, pada Kamis (9/1/2025).
Jembatan yang membentang di atas Kali Progo ini menggantikan Jembatan Ngembik, yang dahulu berbentuk jembatan gantung sederhana namun memiliki peran penting bagi warga sekitar.
Yakni menghubungkan antara wilayah Kabupaten Magelang dengan Kota Magelang, tepatnya Kampung Ngembik Lor, Kelurahan Kramat Utara, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang dengan Desa Rejosari, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang atau sebaliknya.
Sejarah jembatan ini bermula dari inisiatif almarhum Sucipto Suwigo , warga Desa Rejosari, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang.
Pada 1989, Sucipto melihat kebutuhan mendesak akan sarana penyeberangan yang aman bagi warga terutama anak-anak sekolah dan pedagang.
Sebelum adanya jembatan gantung, warga menggunakan rakit bambu (gethek) untuk menyeberangi Sungai Progo, yang berisiko tinggi terutama saat musim hujan.
“Almarhum bapak punya inisiatif bikin jembatan gantung untuk pertolongan orang, anak sekolah, dan yang jualan,” ungkap Pantopo, anak Sucipto yang kini berusia 49 tahun.
Dengan adanya jembatan gantung itu, semuanya jadi lebih mudah.
Sucipto mengelola jembatan tersebut selama sekitar 20 tahun sebelum diwariskan kepada Pantopo, yang melanjutkan perjuangan sang ayah selama 15 tahun lagi hingga jembatan permanen yang lebih kokoh akhirnya dibangun.
Jembatan Indiana Jones

Jembatan gantung buatan Sucipto sering dijuluki jembatan "Indiana Jones” oleh warga karena bentuknya yang sederhana namun ikonik.
“Nama itu (Indiana Jones) ya sebutan dari orang-orang saja,” kata Pantopo.
Atas perjuangan dan jasa Sucipto, pihak keluarga dan masyarakat meminta agar nama almarhum diabadikan pada jembatan baru.
Permintaan ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah, termasuk mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang juga sempat menyoroti perjuangan Sucipto.
“Dulu Pak Ganjar bilang, nanti jembatan ini dikasih nama almarhum Bapak Sucipto. Itu sebagai kenang-kenangan sejarah,” kata Pantopo.
Yang membuat perjuangan Sucipto semakin istimewa adalah semangatnya yang murni untuk membantu sesama.
“Dari pihak pengelola, tidak ada istilah matok biaya. Semua untuk perawatan dan bantuan penyeberangan,” jelas Pantopo.
Sucipto meninggal pada usia 54 tahun.
Menurutnya, Jembatan Kali Progo Sucipto Suwigo menjadi simbol kebanggaan warga setempat.
“Bangga dan senang sekali rasanya,” tutur Pantopo.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengungkapkan, pemberian nama Jembatan Sucipto ini sebagai bentuk penghargaan kepada almarhum sebagai sosok yang peduli kepada sesama dan memprakarsai pembangunan jembatan gantung sebelumnya.
"Ini merupakan bentuk penghargaan atas jasanya,” ungkap Nana.

Proyek pembangunan jembatan dan akses jalan ini direncanakan sejak 2023, dengan pelaksanaan selama 10 bulan pada 2024.
Pembangunan melibatkan kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten.
Pemerintah pusat menyediakan kerangka jembatan, sementara pengadaan lahan menjadi tanggung jawab pemerintah Kota dan Kabupaten Magelang.
Sementara konstruksi dilakukan oleh pemerintah provinsi.
Adapun total biaya proyek ini mencapai Rp 48,6 miliar.
Sebelumnya, akses jalan ini hanya berupa jembatan gantung sederhana yang hanya bisa dilalui pejalan kaki, sepeda, dan sepeda motor.
Jembatan itu juga menjadi akses penghubung ke TPST Regional di Rejosari yang saat ini masih dalam tahap pembangunan dan ditargetkan selesai pada akhir 2025.
Fasilitas ini nantinya akan menampung sampah dari wilayah Kota dan Kabupaten Magelang.
“Alhamdulillah, ini menjadi jawaban atas harapan masyarakat khususnya di Bandongan dan Magelang Utara,” tambah Nana Sudjana. (tro)
Penampakan Bendera Merah Putih Raksasa Dikibarkan di Gunung Andong |
![]() |
---|
2 Anggota Polres Magelang Kota Sumbang 3 Medali di Kapolri Cup VI Taekwondo |
![]() |
---|
Kronologi Pak Kades Pandansari Kajoran Magelang Digerebek Pesta Sabu-sabu |
![]() |
---|
Eks Perumahan Polsek Windusari Magelang Dibangun Jadi Mako Polsek |
![]() |
---|
KPRI Abdi Negara Magelang Raih WTP dan Bukukan Sisa Hasil Usaha Sebesar Rp548 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.