Bagaimana Nasib Kontrak Shin Tae-yong setelah PSSI Putuskan Kerja Sama? Ini Kata Erick Thohir

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menjawab kompensasi kontrak kepala pelatih Shin Tae-yong yang diputus oleh PSSI sebelum tahun 2027. Begini penjelasannya

|
TRIBUN JOGJA / Almurfi Syofyan
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong saat memberikan keterangan pers jelang laga Indonesia vs Laos di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (11/12/2024) sore. 

TRIBUNJOGJA.COM - Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, menegaskan bahwa pemutusan kontrak pelatih Shin Tae-yong dilakukan dengan menghormati kesepakatan yang telah ditandatangani sebelumnya.

Meski pelatih asal Korea Selatan itu masih memiliki kontrak hingga 2027, PSSI memastikan semua proses berjalan sesuai aturan, termasuk soal kompensasi.

“Semua kontrak kita hormati. Kalau kita mau jadi federasi kredibel, kita harus menjaga kesepakatan sebelumnya,” kata Erick dalam konferensi pers, Senin (6/1/2025).

Ia menegaskan bahwa langkah ini menjadi bagian dari upaya PSSI untuk memperkuat reputasi di kancah internasional.

Erick juga mengungkapkan bahwa proses penyelesaian kontrak Shin Tae-yong melibatkan peran para pengacara.

“Coach sudah tanda tangan surat terima. Nanti antar lawyer bicara kompensasi sesuai nilai kontrak. Kita harus hormati dengan apa yang kita sepakati,” ujarnya.

Langkah tegas ini, menurut Erick, selaras dengan misi besar PSSI untuk membangun tata kelola sepak bola yang lebih profesional di Indonesia. Hal ini tak hanya berlaku di level federasi, tetapi juga pada pengelolaan liga domestik.

Baca juga: BREAKING NEWS: RESMI PSSI Pastikan Ganti STY, Pelatih Timnas Baru Datang 11 Januari 2025

“Kita tekankan klub tidak boleh lagi ada isu pemain tidak dibayar, pelatih tidak dibayar. Kita dorong standardisasi klub di liga. Kalau klub melanggar, tidak hanya subsidinya dikurangi, tapi juga poinnya. Kalau kita lakukan ini di liga, tapi PSSI sendiri tidak komitmen, itu tidak baik,” jelas Erick.

Pemecatan Shin Tae-yong memang menuai pro dan kontra, mengingat pencapaiannya membawa Timnas Indonesia ke final Piala AFF 2020 dan meningkatkan performa tim di sejumlah ajang internasional.

Namun, Erick menegaskan bahwa langkah ini diambil demi keberlanjutan visi PSSI menuju tata kelola yang lebih baik.

Di sisi lain, Erick memastikan bahwa PSSI tetap dalam posisi kuat di mata internasional. “Federasi kita dalam posisi tinggi. Kita harus jaga kredibilitas ini,” pungkasnya.

 

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved