Viral Medsos
VIRAL Pengungsi Rohingya di Pekanbaru Hidup Nyaman, Terima Santunan Setara Setengah UMP Aceh
Dalam video yang ia unggah, selebrgam Oklin Fia pada 24 Desember 2024, menampilkan berbagai fasilitas yang dinikmati pengungsi, termasuk santunan
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
TRIBUNJOGJA.COM – Kehidupan pengungsi Rohingya di Indonesia, khususnya di Pekanbaru, Riau, belakangan ini menjadi sorotan.
Mereka dikabarkan hidup cukup nyaman dibandingkan dengan kondisi di negara asal mereka.
Dalam video yang ia unggah, selebrgam Oklin Fia pada 24 Desember 2024, menampilkan berbagai fasilitas yang dinikmati pengungsi, termasuk santunan bulanan, listrik, hingga kendaraan bermotor yang mereka beli secara tunai atau mencicil dari warga lokal.
Menurut pengakuan para pengungsi, mereka menerima bantuan rutin dari badan migrasi PBB, International Organization for Migration (IOM).
Besaran bantuan bervariasi, dengan pasangan suami istri mendapatkan Rp 1,7 juta per bulan, remaja Rp 1 juta, dan anak-anak Rp 300 ribu.
Jumlah ini mendekati setengah dari Upah Minimum Provinsi (UMP) Aceh 2024, yakni Rp 3,4 juta.
Fasilitas Membuat Betah Tetapi Air Tak Layak
Oklin mengungkapkan bahwa pemukiman yang dihuni sekitar 500 pengungsi tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas, meskipun sederhana.
Beberapa pengungsi bahkan memiliki sepeda motor yang dibeli dari warga lokal, baik secara tunai maupun mencicil.
“Kalau listrik di sini dialirkan dari mana, Pak?” tanya Oklin kepada salah seorang pengungsi.
“Ini kita pakai genset, buka pukul 11 siang sampai 2 siang, malam buka pukul 7 sampai 10,” jawab pengungsi.
Sayangnya, dalam video tersebut, Oklin juga melihat air yang menjadi sumber kehidupan mereka.
"Ini air buat mandi, tangan cuci, basuh muka cuci," kata pengungsi Rohingya.
Nampaknya, sumber air bersih masih menjadi kendala utama. Para pengungsi menggunakan air keruh untuk mencuci dan mandi.
“Ya gimana mereka enggak bakal sakit kulit sih, ini airnya lihat kayak gini,” ucap Oklin prihatin.
Hidup Tanpa Pekerjaan
Meski sudah tinggal cukup lama di Pekanbaru, sebagian besar pengungsi Rohingya mengaku tidak bekerja.
"Orang di sini kerjanya apa pak?" tanya Oklin.
"Kita tak ada kerja," akui pengungsi Rohingya.
“Kita di sini datang hanya untuk menjalani hidup. IOM membantu sedikit, alhamdulillah cukup, tidak cukup pun alhamdulillah,” timpal lagi dari seorang pengungsi.
Ketika ditanya oleh Oklin apakah mereka mau menerima tawaran pekerjaan, jawaban yang diberikan cukup mengejutkan.
“Saya tak boleh pergi kerja, sebab saya terapi pijat karena sakit,” kata salah satu pengungsi.
Banyak dari mereka memilih untuk tetap mengandalkan bantuan dari IOM dan tidak berniat untuk kembali ke negara asal.
“Kami tak mau pindah lagi,” tegas seorang pengungsi.
Perjalanan Panjang Menuju Pekanbaru
Para pengungsi Rohingya ini sebelumnya telah melewati perjalanan panjang, mulai dari Myanmar, Bangladesh, hingga Aceh, sebelum akhirnya bermukim di Pekanbaru.
Mereka menempati lahan kosong milik warga dengan membangun tempat tinggal dari terpal dan bahan sederhana lainnya.
Meski hidup dengan keterbatasan, para pengungsi mengaku enggan dipindahkan atau kembali ke tempat asal mereka.
"Kira-kira di sini (pengungsi Rohingya) mau berapa lama?" tanya Oklin.
“Tak mau pindah lagi,” ujar salah seorang pengungsi dengan tegas.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )
Kasus Motor Pelat Merah Samsat Terdaftar Purworejo Nunggak Bayar Pajak |
![]() |
---|
KRONOLOGI Tiktoker Dilan Janiyar Jalani Sidang Perceraian di Pengadilan Agama Sleman |
![]() |
---|
APA ITU Finding Safno yang Lagi Viral di TikTok? Berawal dari Curhatan TikToker Dilan Janiyar |
![]() |
---|
SIAPA Dilan Janiyar? Ini Sosok dan Biodata Lengkap TikToker Asal Jogja yang Banjir Simpati Netizen |
![]() |
---|
SIAPA Safnoviar Tiasdi, Suami Dilan Janiyar yang Ramai Diburu Netizen hingga Ramai Finding Safno? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.