Pengelolaan Sampah di Kota Yogya Selama Nataru Diklaim Berhasil, Volume Sampah Capai 3.400 Ton
Aris memperkirakan volume sampah yang terakumulasi di kota selama periode 28 November 2024 hingga 2 Januari 2025 mencapai sekitar 3.400 ton.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Balai Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Aris Prasena, menyatakan bahwa pengelolaan sampah selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Yogyakarta dapat dikatakan berhasil meskipun terjadi peningkatan volume sampah.
Aris menambahkan bahwa meskipun ada beberapa masalah kecil yang muncul pada periode Natal, semuanya dapat segera diantisipasi dengan baik dan kondisi saat ini sudah cukup aman.
“Tugas kami memang memastikan koordinasi agar selama Nataru tidak terjadi luberan sampah, dan sejauh ini itu sudah berhasil. Sampah bisa segera diangkut meskipun ada beberapa titik yang mengalami lonjakan,” ujar Aris, Kamis (2/1/2025).
Ditambahkannya, evakuasi sampah di wilayah Kota Yogya dimulai pada akhir November dan berlangsung hingga 30 Desember 2024, kemudian dilanjutkan pada periode Nataru hingga 2 Januari 2025.
Aris memperkirakan volume sampah yang terakumulasi di kota selama periode 28 November 2024 hingga 2 Januari 2025 mencapai sekitar 3.400 ton.
Sampah yang sudah terkumpul hingga 30 Desember 2024 tercatat mencapai 2.800 ton dan diperkirakan akan mencapai angka 3.400 ton setelah proses evakuasi selesai pada 2 Januari 2025.
Lebih lanjut ditambahkannya, TPA Piyungan dibuka hingga Jumat (3/1/2025), untuk menampung sampah.
“Kami memberikan slot untuk mengevakuasi sampah yang tertinggal, dengan harapan dapat mengurangi potensi luapan yang terjadi pada titik-titik tertentu,” jelasnya.
Baca juga: 4,5 Ton Sampah Terangkut dari Lapangan Denggung Usai Perayaan Tahun Baru 2025
Aris juga menyampaikan bahwa pengelolaan sampah di beberapa depo besar, seperti Mandala Krida dan Pringgokusuman, sudah berhasil terkondisikan.
"Mandala Krida dan Pringgokusuman sudah cukup terkendali, dan kami akan fokus untuk dua hari ke depan pada pengelolaan di depo-depo besar lainnya," tambahnya.
Evakuasi sampah akan terus dilakukan pada titik-titik lain, seperti Jalan Brigjen Katamso, Pengok, dan Argo Lubang, yang sebelumnya rawan terjadi penumpukan sampah.
Berbicara mengenai koordinasi antar instansi, Aris menekankan bahwa DLHK DIY berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait selama periode Nataru, termasuk Bandara YIA, Adisucipto, dan stasiun.
“Ada beberapa pos Nataru yang masih beroperasi sampai Sabtu besok untuk mengantisipasi arus balik. Rencana rekap data per pintu masuk akan dilakukan setelah tanggal 2 Januari,” ujar Aris.
Aris berharap setelah proses evakuasi selesai, pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta dapat dimaksimalkan dengan menggunakan fasilitas yang telah ada. (*)
DIY Masuk Prioritas Pembangunan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik, Eksekusi Tunggu Pusat |
![]() |
---|
Buka Road to MILO ACTIV Race 2025, Wali Kota Yogyakarta Sosialisasikan Budaya Olah Sampah |
![]() |
---|
Libatkan Danantara, Pemkot Yogyakarta Jajaki Kerja Sama Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik |
![]() |
---|
10 Tempat Pembakaran Sampah Tak Berizin di Bantul Ditutup Paksa |
![]() |
---|
Dari Limbah Jadi Listrik, Pemda DIY Bersiap Kelola Sampah dengan Teknologi Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.