Truk Pengangkut Keramik Hantam 6 Kendaraan di Belakangnya Setelah Tak Kuat Menanjak di Sungai Ulin

TRIBUNJOGJA.COM, BANJARBARU - Kecelakaan beruntun terjadi di wilayah Sungai Ulin, Banjarbaru Utara, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Selasa (24/12/2024) sore. 

Sebuah truk pengangkut keramik yang tidak kuat menanjak berjalan mundur dan menabrak enam kendaraan yang ada di belakangnya.

Satu pengendara motor terluka dalam kejadian itu dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Selain itu, kendaraan yang tertabrak mengalami kerusakan dan kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

Dikutip dari Kompas.com, kecelakaan bermula ketika truk yang dikemudikan Toniansyah melaju dari arah Bundaran Simpang Empat menuju Sungai Ulin, dengan tujuan akhir di Rantau, Kabupaten Tapin.

Saat memasuki tanjakan Sungai Ulin, truk tiba-tiba mati mesin karena tidak mampu menanjak. 

"Saat ditanjakan, truk yang mengangkut keramik itu tiba-tiba mati mesin karena tak kuat menanjak," ujar Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Banjarbaru, Ipda Kardi Gunadi seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Kisah Pak Tarno di Hari Tua, Dulu Pesulap Terkenal, Kini Bertahan Hidup Jualan Ikan Cupang

Sopir truk sebenarnya sudah berusaha untuk mengerem truk yang dikendarainya setelah sadar mesinnya mati saat tak kuat menanjak.

Namun, rem truk ternyata tidak berfungsi, sehingga truk tersebut langsung meluncur mundur dan menghantam kendaraan yang berada di belakangnya. 

"Seketika truk langsung berjalan mundur dan menghantam 5 mobil dan sebuah sepeda motor yang berada di belakangnya," jelas Kardi.

Truk akhirnya menghantam kendaraan yang ada di belakangnya dan menyebabkan sejumlah kerusakan dan melukai seorang pengendara sepeda motor.

Untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan, sopir truk kini sedang dalam pemeriksaan petugas Satuan Lalu Lintas Polres Banjarbaru. 

Petugas juga memastikan akan memeriksa kelayakan truk, termasuk izin dan batas tonase yang diangkut.

 "Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 30 juta," pungkas Kardi. (*)