Uganda Diserang Penyakit Misterius "Dinga Dinga", Penderita Menari Tak Terkendali
Penyakit misterius yang menyebabkan penderitanya "menari" tak terkendali menyerang wanita dan anak perempuan di Distrik Bundibugyo, Uganda
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, UGANDA - Penyakit misterius yang menyebabkan penderitanya "menari" tak terkendali menyerang wanita dan anak perempuan di Distrik Bundibugyo, Uganda.
Penyakit misterius yang disebut dengan “Dinga Dinga” sudah menyerang sekitar 300 orang.
Warga yang terjangkit penyakit ini mengalami gejala gemetar tubuh tak terkendali, demam dan kelemahan ekstrem, dan imobilitas mirip kelumpuhan, penderita sulit melakukan gerakan dasar seperti berjalan.
Mengutip laporan dari Times of India, Kamis (19/12/2024), sampai saat ini belum ada laporan kematian yang disebabkan oleh penyakit Dinga Dinga ini.
Para penderita pulih dalam waktu seminggu dengan perawatan yang tepat.
Saat ini tim medis di wilayah tersebut tengah menyelidiki penyebab penyakit ini.
Petugas sudah mengambil sampel dari individu yang terinfeksi telah dikirim ke Kementerian Kesehatan Uganda untuk analisis.
Sementara itu, terapi antibiotik yang digunakan dalam perawatan pasien dan menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Baca juga: Peringati 65 Tahun Hubungan Diplomatik, Duta Besar Kuba Kunjungi DIY
Dr. Kiyita Christopher, Pejabat Kesehatan Distrik, menyarankan penduduk untuk mencari perawatan di fasilitas kesehatan resmi daripada mengandalkan pengobatan herbal yang tidak terverifikasi.
“Tidak ada bukti ilmiah bahwa obat herbal dapat menyembuhkan penyakit ini. Kami menggunakan pengobatan khusus, dan pasien biasanya sembuh dalam waktu seminggu. Saya menghimbau masyarakat setempat untuk mencari pengobatan di fasilitas kesehatan yang ada di dalam distrik," ucap Christopher.
Penyebab pasti Dinga Dinga belum diketahui. Spekulasi berkisar dari infeksi virus hingga faktor lingkungan lainnya, namun belum ada kepastian.
Kondisi ini dibandingkan dengan "Wabah Menari" tahun 1518 di Strasbourg, Perancis, di mana orang menari tanpa henti selama berhari-hari tanpa alasan yang jelas.
Masyarakat diimbau untuk mewaspadai gejala awal, seperti demam, dan tubuh gemetaran, serta segera mencari bantuan medis. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.