Kurator Kuss Indarto Tanggapi Batalnya Pameran Lukisan Tunggal Karya Yos Suprapto di Jakarta
Menurut dia, seniman sah-sah saja mengeksplorasi ide dalam berkarya, termasuk soal ide pameran terkait politis.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
Kuss yang merupakan seniman kelahiran asal Yogyakarta juga menyampaikan bahwa isi lima karya yang sempat diminta untuk tidak dipamerkan oleh kurator tersebut, sebenarnya masih dalam hal yang wajar dan biasa saja.
Artinya, untuk meluruskan hal-hal itu, seluruh pihak yang terlibat dalam pameran lukisan tunggal karya Yos Suprapto, harus bisa memahami atau saling meluruskan komunikasi antara satu dengan lain.
Di sisi lain, Kuss menyampaikan bahwa sebenarnya pihaknya juga mendapatkan undangan untuk menghadiri acara pembukaan pameran lukisan tunggal Yos Suprapto tersebut.
Namun, dikarenakan Kuss memiliki kesibukan lain, maka tidak ada wacana untuk nonton pembukaannya.
"Tapi, memang (batalnya penyelenggaraan pameran lukisan tunggal Yos Suprapto) itu sangat disayangkan. Karena pasti pas Yos sudah lama menyiapkan karyanya. Saya dengar ada yang dua tahun atau berapa lama gitu ya untuk pameran tunggal itu," ujar Kuss.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Kuss berharap kepada seluruh seniman dan kurator agar mampu memiliki sikap manajemen yang baik dalam pengelolaan karya. Lalu, tema-tema karya yang sangat keras atau berbau kental terkait politik, bisa digelar dalam ruang komunikasi dan momen tertentu.
"Tapi, kalau belum bisa menggelar karya-karya seni yang sangat keras seperti itu, ya paling tidak dilimpahkan atau diberikan ke ruang yang berbeda. Karena, menampilkan atau memarkan karya itu juga butuh waktu untuk penampatan dan waktu atau momentum yang pas juga," tandas dia.(*)
4 Seniman Muda Autistik Buktikan Keterampilan Karya Seni Lewat Pameran "Struggle" |
![]() |
---|
Melihat Puluhan Karya Arsitek Muda Yogyakarta dalam Pameran Kolektif YAX 2025 |
![]() |
---|
60 Foto Wisata Hingga Cagar Budaya Akan Dipamerkan di Pantai Cangkring pada 15-18 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Seni dan Literasi Bersinergi: Kisah Pulihkan Karst lewat Pameran The Story of Giri Sela Kandha |
![]() |
---|
Pemkot Semarang dan Yogyakarta Perkuat Kerja Sama Budaya lewat Pameran 'Rumah Semarang' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.