Rangkuman Pengetahuan Umum
Rangkuman Materi Tari Kreasi, Seni Budaya SMP Kelas 9 Kurikulum Merdeka
Simak artikel berikut untuk mengetahui materi tari kreasi, rangkuman Seni Budaya SMP Kelas 9 Kurikulum Merdeka
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM – Pada kali ini kita akan membahas mengenai materi tari kreasi, rangkuman Seni Budaya BAB 5 SMP Kelas 9 Kurikulum Merdeka.
Materi dilansir dari buku paket Seni budaya SMP Kelas 9 Kurikulum Merdeka karya Milasari, Heru Subagio, Siti Masripah, dan Jelmanto.
Baca juga: Menyanyikan Lagu Secara Solo: Rangkuman Seni Budaya BAB 3 SMP Kelas 9 Kurikulum Merdeka
Seni tari dalam perkembangannya terus mengalami perubahan mengikuti perkembangan zaman dan terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakat yang sangat signifikan, tidak terputus satu sama lain melainkan saling berkesinambungan.
Tari kreasi baru memiliki kebebasan dalam penciptaan, beberapa koreografer yang memiliki inspirasi dari daerah-daerah lain, sehingga tarian tersebut sering disebut dengan tari kreasi baru.
A. Pengertian Tari Kreasi
Tari kreasi adalah jenis tari yang koreografi nya masih bertolak pada tari tradisional atau pengembangan dari pola-pola tari yang sudah ada.
Terbentuknya tari kreasi karena dipengaruhi oleh gaya tari daerah lain atau negara lain maupun hasil kreativitas penciptanya.
Sebagai contoh, Tari Gebyar Trompong, Tari Oleg Tambulilingan, Tari Manuk Rawa (Bali), Tari Karonsih (Jawa tengah), Tari Kipas, dan Tari Mainang Pulo Kampu (Sumatra).
B. Jenis Tari Kreasi
1. Tari kreasi berpolakan tradisi
Tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi baik dalam koreografi , musik/karawitan, tata busana dan rias, maupun tata teknik pentasnya, tanpa menghilangkan esensi tradisinya.
2. Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (nontradisi)
Tari kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi , musik, rias, dan busana maupun tata teknik pentasnya.
Salah satu tari kreasi baru nontradisi, yaitu tari kontemporer.
C. Keunikan Gerak Tari Kreasi
Tari kreasi mengalami perkembangan dari pola-pola tarian nusantara yang telah ada, susunan tari kreasi tidak terikat pada pola gerak dan aturan yang baku.
Koreografi dan teknik gerak tari kreasi dapat menyesuaikan pada keadaan yang saat ini sedang tren.
1. Tari Ronggeng Blantek
Tari Ronggeng Blantek diciptakan pada tahun 1985 oleh Wiwiek Widyastuti, yang merupakan tari kreasi baru yang diangkat dari teater Betawi, yaitu Topeng Blantek, di mana dalam memulai sebuah pertunjukan topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang disebut Ronggeng Blantek.
Dalam perkembangannya, tarian ini menjadi tarian lepas dan banyak diminati oleh masyarakat sebagai tari bentuk dan pertunjukan pada acara dalam penyambutan tamu.
2. Tari Loliyana
Tari Loliyana adalah tari kreasi yang berasal dari Maluku, yang pertunjukan tari Loliyana berdasarkan pada tradisi masyarakat Kepulauan Teon Nila Serua.
Tari Loliyana berasal dari Upacara Panen Lola sehingga disebut tari Panen Lola.
Proses panen lola diawali dengan pesta rakyat mengelilingi api unggun dari malam hingga subuh, dilanjutkan dengan syukuran dan doa kepada Yang Maha Kuasa demi keberhasilan panen yang akan dilaksanakan.
3. Tari Saman
Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adatnya.
Syair dalam tarian saman menggunakan bahasa Gayo, selain itu, biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
d. Unsur Pendukung Tari Kreasi
Unsur-unsur pendukung dalam tari antara lain adalah iringan (musik), tata busana (kostum), tata rias, tempat, tata lampu, dan tata suara (sound)
1. Iringan (Musik)
Musik dan tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Keberadaan musik di dalam tari memiliki tiga aspek dasar yang kaitannya dengan tubuh dan kepribadian manusia, yaitu melodi, ritme, dan dramatik.
2. Properti Tari
Properti merupakan semua peralatan yang digunakan untuk pementasan tari yang digunakan untuk memberikan keindahan bentuk pada pertunjukan tari agar garapan tari akan terlihat lebih sempurna.
3. Tata Rias dan Busana
Tari Kreasi Busana dan tata rias pada seni tari adalah sarana pembantu yag berperan mendukung pertunjukan tari, sementara itu, aksesori adalah bagian dari busana.
Busana dan tata rias sebagai sarana pembantu, artinya bahwa tanpa busana (termasuk aksesori) atau hanya dengan gerak saja, maka suatu pertunjukan tari telah terjadi.
4. Tempat Pentas
Suatu seni pertunjukan selalu memerlukan tempat atau ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri.
Di Indonesia, kita dapat mengenal bentuk-bentuk tempat pertunjukan (pentas), seperti lapangan terbuka atau arena terbuka, di pendapa dan bentuk panggung proscenium.
5. Tata Lampu dan Tata Suara
Sarana dan prasarana yang ideal bagi sebuah pertunjukan tari adalah jika gedung pertunjukan telah dilengkapi dengan peralatan yang menunjang penyelenggarakan pertunjukan, khususnya tata lampu (lighting) dan tata suara (sound system).
Tata lampu dan tata suara sebagai unsur pelengkap sajian tari yang berfungsi untuk kesuksesan pergelaran.
Baca juga: Seni Patung, Rangkuman Seni Budaya Bab 2 SMP Kelas 9 Kurikulum Merdeka
(MG Alya Hasna Khoirunnisa)
Berapa Lama Lalat Terbang dalam Sehari? Ini Penjelasan Ilmiahnya |
![]() |
---|
Mengapa Hari Anak Nasional Diperingati Setiap 23 Juli? Begini Sejarahnya |
![]() |
---|
21 Suku Terbesar di Indonesia: Asal Daerah, Ciri Khas, dan Keunikan Budaya Masing-Masing |
![]() |
---|
Penjelasan Lengkap Hewan Berdarah Panas dan Berdarah Dingin: Perbedaan, Ciri, dan Contohnya |
![]() |
---|
Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 2 : Pengertian, Ciri, Tujuan Teks Anekdot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.