Sunnah yang Harus Diperhatikan Sebelum Berdoa

Artikel berikut membahas mengenai sunnah yang harus diperhatikan sebelum berdoa.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Pinterest
Sunnah ketika berdoa 

TRIBUNJOGJA.COM – Doa adalah ibadah yang mengandung sikap penyandaran yang sempurna kepada satu-satunya Dzat tempat bersandar.

Saat seorang hamba berdoakepada Rabbnya, ia merendahkan diri, kembali kepada-Nya, berlepas diri dari seluruh sekutu, daya, dan kekuatan selain milik-Nya. 

Baca juga: Adab Bersin dan Menguap dalam Islam: Sunnah yang Perlu Diamalkan

Melalui doa akan muncul beragam kenikmatan dan dihindarkan dari keburukan, berikut beberapa sunnah yang harus diperhatikan sebelum kita berdoa:

1. Dalam keadaan suci

Suatu ketika Nabi SAW mengutus Abu Amir memimpin pasukan Authas, ia terbunuh di dalamnya.

Sebelum meninggal Abu Amir berwasiat kepada Abu Musa untuk menyampaikan salam kepada Nabi SAW dan agar berdoa memohon ampun untuknya.

Abu Musa pun menyampaikan perihal wasiat itu kepada Nabi SAW, kemudian Rasulullah meminta air dan berwudhu, dengan mengangkat kedua tangannya beliau berdoa, “Ya Allah, ampunilah Ubaid Abu Amir.” Sampai aku  (Abu Musa) melihat putihnya ketiak beliau , kemudian beliau berkata, “ya Allah, tempatkanlah Abu Amir pada hari Kiamat kelas di atas kebanyakan makhluk-Mu!" (Disarikan dari hadits Bukhari: 3979 dan Muslim:4554)

2. Mengangkat kedua tangan

Sebagaimana hadits-hadits yang lalu, banyak dijelaskan mengeani Nabi yang berdoa dengan mengangkat kedua tangannya.

3. Menghadap kiblat

Suatu ketika Umar bin Khatab berkata: Pada hari perang Badar, Rasulullah SAW memandang orang-orang musyrik yang berjumlah 1000 orang, sementara jumlah sahabatnya hanya 319 orang.

Beliau kemudian menghadap kiblat, mengangkat kedua tangannya dan memohon kepada Rabbnya “Ya Allah, tunaikan apa yang Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, berikanlah kepadaku apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika Engkau membinasakan sekelompok orang dari ahli Islam ini, Engkau tidak akan disembah lagi di bumI.”

Beliau terus memohon kepada Allah, dengan mengangkat kedua tangannya sambil menghadap kiblat hingga kain atasannya jatuh dari pundaknya.

Abu Bakar menghampirinya dan mengambil kain yang terjatuh, kemudian memasangkannya kembali ke atas kedua pundaknya, dan seraya berkata, “Wahai Nabi Allah, cukuplah seruanmu kepada Rabbmu. Sungguh, Allah akan menunaikan apa yang telah Dia janjikan kepadamu.” (HR Muslim : 3309)

4. Memulai dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Rasulullah

Ketika Rasulullah duduk, tepat seorang lelaki masuk kemudian menunaikan ibadah shalat. 

Setelah itu ia berdoa, “Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku.” Rasulullah bersabda, “Engkau tergesa-gesa, wahai orang yang shalat. Jika engkau shalat lalu duduk, pujilah dengan sifat-sifat yang layak bagi-Nya, bershalawatlah kepadaku, lalu berdoalah.” (HR Tirmidzi : 3397)

5. Mengulang doa secara terus-menerus

Saat menjelang Perang Badar, Nabi mengulang-ulang doa beliau sehingga sahabat Abu Bakar menghampirinya dan berkata, “Wahai Nabi Allah, cukuplah seruanmu kepada Rabbmu....”

Kita juga disunnahkan untuk berdoa tiga kali. Dalam Sunan Abu Dawus dari Ibnu Mas’ud,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُعْجِبُهُ أَنْ يَدْعُوَ ثَلَاثًا وَيَسْتَغْفِرَ ثَلَاثًا

“Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam senang berdoa tiga kali dan beristighfar tiga kali.” (HR Abu Dawud: 1303)

6. Berdoa kepada Allah dengan Asma’ul Husna

Seseorang yang berdoa hendaknya menyebutkan nama-nama Allah yang sesuai dengan doa yang akan dipanjatkannya. 

Jika ia meminta kepada Allah rezeki, hendaknya ia berkata, “Ya Razzaq”, dan jika ia meminta rahmat, hendaknya ia berkata “Ya Rahman, ya Rahim.” Dan begitu seterusnya, ia memohon kepada Allah dengan nama-Nya sesuai dengan permohonannya.

Allah berfirman, 

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Artinya: Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS al-A’raf: 180)

7. Melirihkan doa

Allah berfirman, 

ٱدْعُوا۟ رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُعْتَدِينَ

Artinya: Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (QS al-A’raf: 55)

Baca juga: Mengenal Sunnah-Sunnah Salam dalam Kehidupan Sehari-hari

Adapun hal-hal yang dilarang dalam masalah beroda yaknik, dilakukan dengan berlebih-lebihan, memberat-beratkan diri dan membuat sajak dalam berdoa,serta tergesa-gesa ingin cepat dikabulkan.

Di samping itu, berdoa dengan perbuatan dosa atau memutus silaturahmi, makan-makanan haram, ragu-ragu dalam doa, serta mengikat doa dengan kehendak Allah akan sulit dikabulkannya doa

Berdoalah kepada Allah, meminta apapun yang dikehendaki, baik urusan dunia atau akhirat, dan berusahalah untuk berdoa dengan doa-doa yang terdapat dalam Al-Qur’an dan sunnah. 

(MG Alya Hasna Khoirunnisa)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved