Pastikan Kelancaran dan Keselamatan KA Selama Nataru, KAI Daop 6 Yogyakarta Inspeksi Gunakan KAIS

Iinspeksi ini merupakan langkah preventif untuk memetakan potensi tantangan di lapangan, serta memastikan kesiapan total dari aspek operasional

Dok. Istimewa
KAI Daop 6 Yogyakarta melakukan inspeksi menggunakan kereta api inspeksi (KAIS) untuk memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan KA selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru (2024/2025). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PT KAI Daop 6 Yogyakarta melakukan inspeksi menggunakan kereta api inspeksi (KAIS) untuk memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan KA selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Natarau) 2024/2025.

Manager Humas Daop KAI 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, mengatakan KAIS merupakan sarana yang didesain khusus dengan teknologi canggih dan fasilitas seperti ruang observasi kaca panorama, perangkat komunikasi real-time, dan sistem pemantauan jalur.

Fasilitas ini memungkinkan tim inspeksi yang terdiri dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan jajaran KAI untuk mengevaluasi kondisi jalur serta fasilitas pendukung secara langsung. 

"Kami melaksanakan inspeksi di semua wilayah Daop untuk memantau kesiapan operasional selama 18 hari masa angkutan Nataru yang berlangsung pada 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025," katanya melalui keterangan tertulis, Jumat (13/12/2024).

Ia menyebut inspeksi ini merupakan langkah preventif untuk memetakan potensi tantangan di lapangan, serta memastikan kesiapan total dari aspek operasional hingga pelayanan.

Periode Nataru yang bertepatan dengan musim hujan, KAI Daop 6 Yogyakarta telah menyiapkan tenaga tambahan, termasuk Penjaga Jalan Lintas (PJL) dan Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ), yang tersebar di seluruh wilayah. 

Baca juga: Nataru 2024-2025: KAI Menambah Gate di Pintu Timur Stasiun Yogyakarta 

Selain itu, strategi AMUS (Alat, Material, Untuk Siaga) juga diterapkan dengan menempatkan material darurat di berbagai titik strategis untuk mempercepat perbaikan jalur jika terjadi gangguan.

Sementara itu, Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI, Dadan Rudiansyah mengungkapkan KAI telah memiliki sistem keselamatan yang baik sebagai pondasi utama dalam menjalankan bisnis perkeretaapian. 

"Kami telah membentuk safety committee di setiap unit kerja untuk memastikan pengawasan keselamatan lebih terstruktur. Selain itu, implementasi Contractor Safety Management System (CSMS) memungkinkan kami mengelola keselamatan kerja dengan mitra pihak ketiga secara lebih efektif,” ungkapnya.

Melalui penerapan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) dan pelaporan Safety Railways Information (SRI), KAI dapat mengidentifikasi dan mengelola risiko dengan lebih baik.

Manajemen KAI setingkat Board of Director minus dua turut dilibatkan dengan program Management Safety Walkthrough (MSWT) untuk turun langsung ke lapangan, sehingga dapat memantau kondisi secara langsung.

“Dengan fokus pada unsafe condition dan unsafe action, data lapangan yang dikumpulkan menjadi dasar untuk langkah perbaikan berkelanjutan,” imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved