Optimalisasi Asesmen Psikologi dengan Teknologi: Inovasi dalam Tingkatkan Akurasi dan Efisiensi

Dengan adanya teknologi, proses asesmen yang sebelumnya memerlukan waktu lama dan tenaga manual kini dapat dilakukan dengan lebih efisien dan akurat.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
Pixabay/hamonazaryan1
Ilustrasi 

Tribunjogja.com - Digitalisasi di era saat ini sudah merambah ke dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk juga dalam bidang keilmuan psikologi.

Salah satunya berkaitan dengan pola asesmen psikologis yang mulai memanfaatkan inovasi teknologi dalam proses pelaksanaannya.

Dengan adanya inovasi dalam teknologi, proses asesmen yang sebelumnya memerlukan waktu lama dan tenaga manual kini dapat dilakukan dengan lebih efisien dan akurat.

Artikel ini akan membahas bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam asesmen psikologi, serta peluang dan tantangan yang dihadapi dalam implementasinya di berbagai setting industri dan organisasi.

Evolusi asesmen psikologi di era digital

 Secara umum, asesmen psikologi dimaknai sebagai sebuah metode yang digunakan untuk mengukur atau mengevaluasi individu melalui serangkaian proses yang telah distandarkan (Cohen & Swerdlik, 2010).

Awalnya, asesmen yang dilakukan secara tradisional masih menggunakan metode berbasis kertas serta pemberian skornya dilakukan secara manual menggunakan alat bantu sederhana (Iliescu & Greiff, 2019).

Pelaksanaannya pun masih mengharuskan adanya tatap muka secara langsung antara penguji dan peserta tes.

Namun, metode ini dianggap kurang efisien karena membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pengolahan data dan interpretasi hasilnya. Selain itu, keterbatasan dalam fleksibilitas dan personalisasi membuat metode ini kurang optimal dalam memenuhi kebutuhan yang beragam dari peserta asesmen.

Kini, pesatnya perkembangan teknologi juga turut memberikan peluang pada optimalisasi asesmen psikologi secara lebih komprehensif.

Asesmen psikologi didesain ulang menggunakan berbagai teknologi baru yang mampu meningkatkan efisiensi penggunaannya.

Sistem skoring yang sebelumnya dilakukan secara manual kini telah digantikan oleh pemanfaatan algoritma dan perangkat lunak yang dapat menghitung hasil secara cepat dan akurat.

Hal ini juga didukung oleh peneliti sekaligus praktisi di bidang Psikologi Industri Organisasi, Galang Lufityanto, Ph.D, associate professor dari Department of Psychology, Wenzhou-Kean University, China.

Menurutnya, dengan hadirnya teknologi ini, skoring tes yang dulunya dilakukan manusia jadi lebih mudah dengan teknologi.

 “Intinya, kita bisa menggunakan bantuan teknologi untuk melakukan tugas yang mekanistis dan cenderung repetitif, sehingga tenaga manusia (psikolog) bisa fokus pada tugas-tugas yang lebih kompleks dan benar-benar membutuhkan manusia dalam pengambilan keputusan,” ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved