Kisah Inspiratif

Cerita Eka Devi Mentari, Lewat Threads Berikan Edukasi Mengenai Batu Permata

Di usia yang baru menginjak 23 tahun, Eka Devi Mentari memiliki banyak kesibukan.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Istimewa
Eka Devi Mentari (23) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Di usia yang baru menginjak 23 tahun, Eka Devi Mentari memiliki banyak kesibukan.

Ia telah menjabat sebagai Vice President Business Pillar 2024 di Junior Chamber International (JCI) Yogyakarta.

Selain itu, Eka juga memiliki kesibukan mengurus perkebunan sawit di Palangka Raya.

Di tengah berbagai kesibukannya di Palangka Raya, wanita yang akrab disapa Eka tersebut menyempatkan diri untuk berbagi beberapa pengetahuan dasar terkait gemstones di akun Threads @uc.who miliknya.

Edukasi diberikan dalam bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

Ketertarikan Eka terhadap dunia batu permata bermula saat dirinya membantu mengelola bisnis salah satu kenalannya selama enam bulan.

Seringnya berinteraksi dengan klien dan makelar membuat Eka semakin mengerti tentang dinamika dan tantangan di industri ini.

"Saya penasaran dengan batu permata ini, lalu mulai mempelajarinya lebih dalam. Pengalaman tersebut mendorong saya untuk membaca buku karya gemologist dan menggali informasi dari berbagai media online dengan sumber yang kredibel," ungkap Eka dalam keterangannya di Yogyakarta, Kamis (5/12/2024).

Eka merangkum pengalaman dan pengetahuan yang ia dapatkan dan menyajikannya di akun Threads miliknya.

Meski masih dalam tahap belajar, Eka tak segan untuk berbagi informasi kepada audiens yang lebih luas.

Upayanya ini menjadi salah satu langkah kecil namun bermakna dalam meningkatkan literasi masyarakat tentang gemstones.

"Di bio akun Threads, saya menulis 'Summary regarding Gemstones' untuk menunjukkan bahwa semua postingan saya adalah hasil rangkuman dari pembelajaran otodidak," jelas wanita yang juga memiliki hobi di bidang modelling itu.

Namun, perjalanan berbagi ilmu ini tidak selalu mulus.

Beberapa postingan Eka sempat mendapat kritikan dari pakar batu permata karena dianggap kurang tepat.

Alih-alih merasa tersinggung, Eka justru menganggap kritikan tersebut sebagai peluang untuk belajar.

"Saya senang mendapatkan kritikan. Jika tidak ada teguran, saya mungkin tidak akan tahu di mana letak kesalahan saya," kata Eka dengan sikap positif.

Eka mengaku kritik dari para ahli menjadi motivasi untuk terus berkembang.

Baginya, tanggapan tersebut menunjukkan kepedulian terhadap dunia batu permata yang semakin diminati masyarakat.

"Kritik itu seperti pelengkap atas kekurangan penjelasan saya. Hal ini mendorong saya untuk memberikan informasi yang lebih baik," tambahnya.

Salah satu alasan Eka membagikan pembelajarannya adalah karena ia menyadari masih banyak orang awam yang keliru memahami batu permata.

"Saya ingin mereka memiliki pengetahuan dasar sehingga tidak mudah tertipu, terutama saat melakukan transaksi," ujar Eka.

Eka juga membagikan pengalaman unik saat menghadapi klien dan makelar batu. Salah satunya, seorang klien meminta batu akik zamrud.

"Kami bingung karena akik dan zamrud adalah dua jenis batu yang berbeda," ceritanya.

Pengalaman lain yang berkesan adalah ketika seorang makelar menawarkan cincin dengan batu berwarna putih sambil menyebutnya ruby.

"Kami tahu itu bukan ruby, melainkan batu biasa," kata Eka sambil tersenyum.

Melalui Threads-nya, Eka berharap masyarakat semakin paham mengenai jenis, kualitas, dan karakteristik batu permata.

"Pengetahuan dasar bisa menjadi bekal untuk menghindari kerugian dalam transaksi," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved