5 Fakta KRONOLOGI Gus Miftah Datangi Sun Haji Hingga Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden 

Tribunjogja.com Magelang - Kasus Sun Haji pedagang es teh asal Banyusari, Grabag, Magelang dan pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir.

Puncaknya, Miftah Maulana Habiburrahman mundur dari jabatan utusan khusus bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan.

Bagaimana runtutan kejadian setelah video Gus Miftah viral dimedia sosial? 

Berikut rangkuman Tribunjogja.com selama beberapa hari terakhir: 

1. Gus Miftah Datang Minta Maaf

Pada Selasa (3/12/2024), Gus Miftah yang sedang berada di Jakarta melakukan perjalanan darat menggunakan mobil pulang ke rumahnya di kabupaten Sleman.

Karena menggunakan jalur darat, Gus Miftah keluar di pintu tol Bawen kemudian melanjutkan perjalanan menuju rumah Sun Haji di dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan 
Grabag, Magelang. 

Namun sejak Selasa malam, karang taruna desa setempat sudah mendapatkan informasi Gus Miftah bakal datang berkunjung.

Rabu (4/12/2024) pagi pukul 07.00 WIB, Gus Miftah sudah sampai di rumah Sun Haji.

Pada momen pertemuan perdana tatap muka antara Gus Miftah dan Sun Haji, Gus Miftah minta maaf atas ucapannya. 

Di kesempatan yang sama, Gus Miftah mengatakan akan mengadakan pengajian di desa tempat Sun Haji tinggal.

Sekitar pukul 07.30 WIB, Gus Miftah pulang ke rumahnya di Sleman, Yogyakarta. 

2. Tamu-tamu Berdatangan 

Setelah Gus Miftah pulang, tamu-tamu yang bersimpati pada Sun Haji mulai berdatangan.

Dari Malang, Jawa Timur, Jakarta, Yogyakarta dan lokalan wilayah Magelang. 

Tujuan dari para tamu adalah memberikan dan menawarkan berbagai bantuan kepada Sun Haji. 

Satu diantara adalah Willie Salim. 

Dia datang selang satu jam setelah Gus Miftah pulang.

Uang sebesar Rp100 Juta diberikan kepada Sun Haji.

Setelah itu, banyak lagi yang memberikan bantuan dengan berbagai macam bentuk.

Tamu-tamu itu berdatangan hingga Rabu (5/12/2024) siang.

3. Sun Haji Dibawa ke Sleman

Pada Rabu (5/12/2024) sekitar pukul 10.00 WIB, utusan Miftah Maulana Habiburrahman datang lagi ke rumah Sun Haji.

Utusan Gus Miftah itu mengendari kendaraan yang sama dengan yang dikendarai Gus Miftah dari Jakarta.

Sun Haji diajak ke Sleman kemudian bertemu dengan Gus Miftah dirumahnya. 

Sun Haji tak sendiri, ditemani aparat desa setempat dan perwakilan warga.

Disana Gus Miftah menawarkan untuk umrah bersama keluarga Sun Haji.

Selanjutnya, Sun Haji diantar balik lagi ke Grabag Magelan pada Rabu malam.

4. Sun Haji dan Keluarga Dijemput Kamis Malam

Sun Haji dijadwalkan menjalankan ibadah Umrah bersama keluarganya awal pekan ini.

Informasi yang dihimpun Tribunjogja.com, Sun Haji dijemput utusan dari Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah pada Kamis (5/12/2024) malam.

Sun Haji tak sendirian dijemput ke Sleman, Yogyakarta di kediaman Gus Miftah.

Dia bersama istri dan dua anaknya juga mertua. 

Tujuan Sun Haji dijemput diajak ke Sleman untuk persiapan menjalankan ibadah Umrah. 

5. Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden

Jumat (6/12/2024) siang, Gus Miftah memutuskan mundur dari jabatan sebagai utusan khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, di Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. 

Keputusan mundur ditekankan oleh Miftah, bukan karena tekanan dan paksaan dari pihak manapun. 

"Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya, sebagai utusan khusus Presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan," kata Miftah di 
Ponpes Ora Aji. 

"Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapapun, bukan karena permintaan siapapun, tapi semata-mata keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat dan 
tanggung jawab saya sangat mendalam kepada bapak dan Prabowo serta seluruh masyarakat Indonesia," sambungnya. 

Miftah bercerita, keputusan mundur dari jabatan utusan khusus Presiden disampaikan penuh kesadaran setelah melalui perenungan mendalam melalui berdoa, muhasabah dan 
istikharah. 

Menurut dia, keputusan mundur dari jabatan bukanlah akhir atau langkah mundur, melainkan langkah awal untuk berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan cara yang 
lebih luas dan beragam. (Tribunjogja.com/iwe)