UPDATE Aktivitas Gunung Merapi Hari Ini, Selasa 19 November 2024 : Terpantau Ada 6 Kali Guguran Lava

Guguran lava tersebut mengarah ke barat daya atau Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1200 meter.

Dok.BPPTKG Yogyakarta
Gunung Merapi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi terpantau mengeluarkan 6 kali guguran lava pada periode Selasa (19/11/2024) pukul 00.00-06.00.

Guguran lava tersebut mengarah ke barat daya atau Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1200 meter.

Demikian berdasarkan pantauan dari BPPTKG Yogyakarta, dikutip Tribunjogja.com, Selasa (19/11/2024). 

Selain itu, BPPTKG Yogyakarta juga mencatat sejumlah kegempaan pada periode pengamatan tersebut.

Terjadi 35 guguran, dengan amplitudo : 3-11 mm,  dan durasi : 51.97-150.5 detik. 

Hybrid/Fase Banyak terjadi 70 kali, dengan amplitudo : 3-8 mm, S-P : 0.3-0.5 detik, dan durasi : 8.3-17.46 detik. 

Berdasarkan pengamatan meteorologi, cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 18.8-20.5 °C, kelembaban udara 70-99 persen, dan tekanan udara 872-918.4 mmHg.

Sementara berdasarkan pengamatan visual, gunung jelas hingga kabut 0-III.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.

Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau Level III.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mewaspadaibahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi, juga mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

BPPTKG akan terus memantau aktivitas Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (*) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved