Rangkuman Materi Sejarah Kelas 11 SMA Bab 2 Unit A Bagian 1: Mengenal Komunitas Jawi

Rangkuman materi Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA Bab 2 Unit A Bagian 1 mengenai Kebangkitan Bangsa Timur (Nasionalisme Asia).

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Buku Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA
Buku Sejarah Kelas 11 SMA 

Organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) merupakan wadah berkumpul bagi pelajar-pelajar Indonesia di luar negeri.

Jauh sebelum PPI terbentuk, pelajar-pelajar Indonesia dan umat Islam dari Asia Tenggara di Makkah telah terhimpun dalam perkumpulan yang disebut Komunitas Jawi.

Komunitas ini memiliki kontribusi besar dalam menjadikan Makkah sebagai pusat kehidupan keagamaan Indonesia pada abad ke-19.

Hal ini disebabkan karena pada waktu itu banyak ulama yang datang untuk mempelajari agama Islam ke Makkah kemudian bertemu dengan cendekiawan yang membawa ilmu pengetahuan dan paham baru.

Akhir abad-19 menandai penemuan bentuk Komunitas Jawi dengan puluhan halaqah yang tersebar di penjuru Makkah. 

Baca juga: Rangkuman Materi Sejarah Kelas 11 SMA Bab 1 Unit C Bagian 6: Munculnya Sentimen Rasial

Pembentukan komunitas ini diawali oleh para ulama Nusantara abad-17. 

Pembentukan Komunitas Jawi terus berlanjut hingga kedatangan ulama Jawi di abad 18 di antaranya yaitu Syaikh Abd Al-Shamad Al-Palimbani, Kemas Fakhr Al-Din, Syihab Al-Din, dan Muhammad Arsyad Al-Banjari.

Ulama terkemuka lainnya yakni Muhammad Nawawi Al-Bantani (lahir 1813, wafat 1897). 

Ia merupakan salah satu ulama yang berperan penting dalam proses transmisi sejarah Indonesia masa Islam ke masa Hindia Belanda.

Karya-karyanya juga memiliki pengaruh sangat besar di Nusantara. 

Karyanya menjadi sumber intelektual dari perkembangan diskursus Islam di Indonesia abad ke-19.

Nama besar lain adalah Syeh Ahmad Khatib al-Minangkabawi.

Selain mengajarkan fikih mazhab Syafi’i, Syaikh Ahmad Khatib memberikan kesempatan kepada murid-muridnya untuk membaca tulisan-tulisan terbitan majalah al-Urwah al-Wusqa dan tafsir al-Manar karya pembaharu Muhammad Abduh. 

Penting diketahui bahwa ketika itu dua publikasi tersebut menjadi sarana utama sosialisasi gagasan pembaharuan Islam di dunia Muslim. 

 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved