Rangkuman Materi Sejarah Kelas 11 SMA Bab 1 Unit C Bagian 1: Dampak Ekonomi Penjajahan

Rangkuman materi Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA Bab 1 Unit C Bagian 1 mengenai Dampak Ekonomi Penjajahan di Negara Koloni.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Buku Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA
Buku Sejarah Kelas 11 SMA 

TRIBUNJOGJA.COM – Tak jarang, dampak yang ditimbulkan dari tindakan penjajahan ialah lebih banyak uraian dampak negatif dibandingkan nilai positifnya.  

Namun tahukah kalian dalam kenyataan sejarah yang terjadi di Indonesia, pendudukan penjajahan bangsa asing ternyata memberikan dampak dan makna tersendiri bagi bangsa Indonesia yang dapat direfleksikan pada kehidupan saat ini.

Kali ini kita akan belajar materi Sejarah kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka Bab 1 tentang Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia terkhusus Dampak Penjejahan di Negara Koloni. 

Materi ini dilansir dari buku Sejarah karya Martina Safitry, Indah Wahyu Puji Utami, dan Zein Ilyas. 

Pada materi kali ini, siswa diharapkan mampu menggunakan sumber-sumber sejarah untuk mengevaluasi secara kritis dinamika kehidupan bangsa Indonesia pada masa kolonial dan perlawanan bangsa Indonesia terhadap dominasi asing. 

Buku Sejarah Kelas 11 SMA
Buku Sejarah Kelas 11 SMA (Buku Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA)

Berikut di bawah ini rangkuman materi Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA Bab 1 Unit C Bagian 1

Dampak Ekonomi Penjajahan di Negara Koloni 

Indonesia adalah negara yang dianugerahi kekayaan alam yang melimpah ruah.

Potensi ini sudah sejak lama dilirik oleh para pelawat yang datang ke Indonesia termasuk kaum penjajah. 

Kehadiran Belanda di Nusantara dimulai dengan pembentukan VOC yang dalam perkembangannya berhasil mengembangkan usaha berupa perkebunan.

Sementara itu, pekerjaan pembukaan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen hingga pengangkutan kopi ke gudang penyimpanan Belanda dilakukan oleh penduduk yang dipaksa untuk melakukan pekerjaan rodi.

Petani diwajibkan untuk menanam komoditas yang sesuai permintaan pemerintah di tanah milik mereka sendiri. 

Di samping memiliki dampak yang sangat memberatkan rakyat Indonesia, sistem tanam paksa nyatanya memiliki dampak positif terhadap perkembangan aspek perkebunan di Indonesia antara lain:

a. Beberapa komoditas ekspor diperkenalkan dan mengalami perluasan.

b. Jumlah produksi dan ekspor tanaman perkebunan semakin meningkat.

c. Dengan masukkan pengetahuan dan alat perkebunan dari Barat, petani dapat menguasai teknologi budidaya tanaman baru.

d. Setelah sebelumnya menanam dan menjual hasil perkebunan dengan cara konvensional, dengan sistem ini masyarakat dapat mengenal sistem perkebunan yang lebih komersial.

Baca juga: Rangkuman Materi Sejarah Kelas 11 SMA Bab 1 Unit A Bagian 2: Penguasaan Konstantinopel

Secara berangsur-angsur sistem cultuurstelsel dihapus. 

Belanda menerapkan sistem perekonomian yang disebut sebagai sistem ekonomi liberalisme.

Untuk pertama kalinya, dalam sejarah kolonial masa itu, pihak Belanda memberi peluang untuk modal swasta mengusahakan kegiatan ekonomi di Hindia Belanda. 

Dengan banyaknya pengusaha yang menanamkan modalnya di sektor perkebunan Hindia Belanda tentu sangat menguntungkan pihak kolonial Belanda.

Pembukaan Terusan Suez memiliki dampak yang sangat besar bagi Hindia Belanda. 

Jarak antara negara penghasil tanaman ekspor dengan pasarnya di Eropa Barat semakin pendek. 

Hal ini secara tidak langsung mendorong perkembangan pesat pembukaan lahan perkebunan di negara koloni antara tahun 1870-1885.

Salah satu yang memengaruhi adalah kebijakan dari UU Agraria yaitu hak erfpacht atau hak guna usaha untuk membuka perkebunan-perkebunan besar.

Meningkatnya permintaan terhadap bahan mentah dan bahan makanan dari Eropa dan Amerika menyebabkan semakin banyaknya aliran modal asing datang ke wilayah Hindia Belanda. 

Undang-undang ini dikeluarkan agar penduduk bumiputera tidak kehilangan tanah miliknya. 

UU ini juga dimaksudkan untuk menjadikan perkebunan aspek terpenting dalam pandangan ekonomi di Indonesia masa kolonial yakni menjadi pendorong investasi asing besar-besaran di sektor perkebunan Hindia Belanda.

Selama diberlakukannya sistem liberal, pembangunan sarana dan prasarana mutlak dilakukan pemerintah untuk menunjang produksi tanaman ekspor di Hindia Belanda.

Bukan hanya itu, untuk mengolah hasil perkebunan tersebut, industrialisasi pun mulai meluas seperti pada industri manufaktur.

Mesin-mesin industri didatangkan dari Eropa dan didirikan pabrik-pabrik untuk mengolah hasil perkebunan menjadi barang siap konsumsi.

Maraknya industrialisasi pada masa kolonial terus berkembang hingga saat ini. 

Hal ini berimbas pada eksploitasi alam Indonesia. 

 

Warisan ekonomi kolonial masih sangat terasa hingga saat ini. 

Struktur ekonomi yang timpang, ketergantungan pada komoditas ekspor, dan kesenjagan sosial ialah beberapa comtoh dampak jangka panjang dari penjajahan. 

Maka dari itu, perlu untuk memahami akar permasalahan ekonomi guna merumuskan solusi yang tepat. 

Sehingga, dapat terciptanya pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana dan memprioritaskan kepentingan rakyat dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh bangsa. 

( MG Maryam Andalib )

Baca juga: Rangkuman Materi Sejarah Kelas 11 SMA Bab 1 Unit A Bagian 3: Jatuhnya Malaka ke Tangan Portugis

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved