Seni Rupa Tiga Dimensi, Pelajaran Seni Budaya SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka
Artikel berikut membahas mengenai seni rupa tiga dimensi, materi Seni Budaya kelas 10 Kurikulum Merdeka.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Tidak demikian halnya dengan nilai estetis yang bersifat subyektif, keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang dicerap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya.
Misalnya ketika kamu melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak, kamu dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya tersebut, kamu merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya walaupun kamu tidak tahu objek apa yang ditunjukkan oleh karya tersebut.
Pembuatan karya seni rupa tiga dimensi yang paling sederhana sekalipun dilakukan dalam sebuah proses berkarya.
Tahapan dalam berkarya ini berbeda-beda sesuai dengan karakteristik bahan, teknik, dan alat yang digunakan untuk mewujudkan karya seni rupa tersebut.
Tahapan dalam berkarya seni rupa tiga dimensi ini seperti juga karya seni rupa pada umumnya, dimulai dari adanya motivasi untuk berkarya yang berasal dari dalam maupun diri perupanya.
Sedangkan untuk Ide atau gagasan berkarya seni rupa tiga dimensi dapat diperoleh dari berbagai sumber.
Mendalami seni rupa tiga dimensi tidak hanya memperluas apresiasi terhadap keindahan visual tetapi juga mengajarkan kita untuk menghargai beragam nilai dan makna yang terkandung di balik sebuah karya.
Dengan memahami fungsi, tema, dan estetika seni rupa, kita bisa menghargai setiap karya sebagai bentuk ekspresi dan kreativitas seniman yang tidak hanya menawarkan keindahan fisik tetapi juga kedalaman makna.
Baca juga: Keberagaman Agama di Indonesia: Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap Sekolah Dasar
(MG Alya Hasna Khoirunnisa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.