Seni Rupa Tiga Dimensi, Pelajaran Seni Budaya SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka
Artikel berikut membahas mengenai seni rupa tiga dimensi, materi Seni Budaya kelas 10 Kurikulum Merdeka.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM – Artikel pada kali ini membahas mengenai seni rupa tiga dimensi, pelajaran Seni Budaya SMA kelas 10 Kurikulum Merdeka.
Materi dilansir dari Buku Paket Seni karya Budaya Zackaria Soetedja, Dewi Suryati, Milasari, Agus Supriatna.
Baca juga: Seni Rupa Dua Dimensi, Materi Seni Budaya Kelas 10 Kurikulum Merdeka
Seni rupa tiga dimensi atau 3D menjadi salah satu materi menarik dalam pelajaran Seni Budaya, dengan menggabungkan panjang, lebar, dan tinggi, seni rupa ini dapat dinikmati dari berbagai sudut pandang, memberikan dimensi tambahan dalam pengalaman visual.
Berdasarkan fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan-applied art) dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi saja (seni rupa murni-pure art).
Karya seni rupa tiga dimensi dapat pula dibedakan atau dikategorikan berdasarkan temanya.
Tema seringkali dikatakan sebagai persoalan utama yang diungkapkan oleh seniman atau perupa dalam karyanya.
Tema tidak selalu tampak secara kasat mata (eksplisit) tetapi lebih sering tersirat (implisit), sebagai contoh, tema lingkungan misalnya dapat diidentiikasi dengan objek-objek natural (alam) seperti flora, fauna atau pemandangan alam yang indah, tetapi dapat juga melalui objek objek yang berlawanan atau bertentangan dengan kaidah-kaidah keindahan alam.
Walaupun akan tampak seperti berlawanan, tetapi pesan yang ingin disampaikan oleh perupa atau senimannya ada dalam tema yang sama yaitu kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.
Mempelajari seni tidak terlepas dari persoalan estetika dan keindahan, estetika identik dengan seni dan keindahan.
Perkembangan konsep dan bentuk karya seni menyebabkan pembicaraan tentang estetika tidak lagi semata-mata merujuk pada karya seni yang indah dan sedap dipandang mata.
Menghadapi karya-karya seni yang dikategorikan “tidak indah”, kamu tidak sekonyong-konyong memberikan penilaian buruk, tidak pantas dan sebagainya.
Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat objektif dan subyektif.
Nilai estetis bersifat objektif memandang keindahan sebuah karya seni rupa berada pada karya seni itu sendiri secara kasat mata.
Keindahan sebuah karya seni rupa tiga dimensi tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan objek yang membentuk kesatuan, dan sebagainya.
Keselarasan dalam menata unsur-unsur visual ini dapat dikatakan sebagai salah satu nilai estetis yang dimiliki oleh sebuah karya seni rupa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.