Apa Kata Andika Perkasa Soal Hasil Survei Elektabilitas Cagub-Cawagub Pilkada Jawa Tengah

Tribunjogja.com Klaten - Elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (Cagub-Cawagub) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2024 semakin bersaing ketat. 

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas terakhir, elektabilitas paslon nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendra Prihadi (Hendi), mendapatkan suara 28,8 persen. 

Sedangkan paslon nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin, mendapatkan 28,1 persen suara. 

Jika diperhatikan selisih suara kedua paslon dalam survei tersebut cukup tipis. 

Elektabilitas paslon Andika-Hendi pun terlihat sedikit demi sedikit mulai naik hingga unggul dalam survei Litbang tersebut. 

Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 1, Andika Perkasa, pun menanggapi kondisi elektabilitasnya yang semakin meningkat berdasarkan hasil survei, saat berkunjung ke Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (6/11/2024). 

Andika Perkasa menyebut hasil survei tersebut adalah sampel pilihan dari masyarakat. 

Sehingga ia berterima kasih apabila pilihan masyarakat semakin tinggi terhadapnya. 

Kendati demikian, pihaknya menyebut ada sejumlah hal yang perlu dievaluasi. 

• Kampanye Cagub-Cawagub Jawa Tengah, Andika Perkasa Datangi Industri Kain Lurik Klaten

"Sebetulnya, apa yang masih jadi kekurangan kami dan itu harus kami perbaiki, untuk lebih meningkatkan lagi," ucapnya kepada Tribunjogja.com. 

Saat disinggung peningkatan elektabilitas karena debat putaran pertama Cagub-Cawagub Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Andika Perkasa menampik hal itu, karena menurutnya waktu pelaksanaan debat putaran pertama dan keluarnya survei terlalu dekat. 

"Menurut saya terlalu dekat. Saya yakin surveinya justru mungkin dilakukan sebelum debat," katanya. 

Adapun saat ditanya soal persiapan debat putaran kedua, Andika Perkasa menuturkan sedang mempersiapkan semua materi. 

Kegiatan berkunjung ke sejumlah tempat di Kabupaten Klaten juga dikatakan sebagai satu upaya menyerap permasalahan di masyarakat.

"Makanya hari ini kami keliling dalam rangka menginventarisir masalah-masalah riil di lapangan yang hubungannya dengan perekonomian," tuturnya. (Tribunjogja.com/Drm)