Ekonomi DIY Tumbuh 5,05 Persen Pada Triwulan III 2024
Secara kumulatif, perekonomian DIY sampai dengan triwulan III 2024 tumbuh sebesar 5,01 perse dibandingkan triwulan III 2023 (ctc).
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ekonomi DIY pada triwulan III 2024 tumbuh 5,05 persen secara tahunan (yoy).
Sementara dibandingkan triwulan II 2024 (qtq) ekonomi DIY melambat 0,31 persen.
Secara kumulatif, perekonomian DIY sampai dengan triwulan III 2024 tumbuh sebesar 5,01 perse dibandingkan triwulan III 2023 (ctc).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Herum Fajarwati mengatakan secara tahunan pertumbuhan ekonomi DIY merupakan yang tertinggi di Pulau Jawa, disusul oleh Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
“Namun kontribusi pertumbuhan ekonomi DIY di Pulau Jawa maupun nasional masih kecil. Kontribusi DIY ke perekonomian Pulau Jawa hanya sebesar 1,54 persen, sedangkan nasional 0,87 persen,” katanya, Selasa (05/11/2024).
Herum menerangan hampir semua lapangan usaha tumbuh positif pada triwulan III 2024, kecuali pengadaan air (yoy) yang terkontraksi 2,37 persen.
Lapangan usaha yang tumbuh paling tinggi adalah pengadaan listrik dan gas sebesar 12,76 persen, kemudian pertambangan sebesar 10,33 persen, dan konstruksi sebesar 8,84 persen.
Menurut lapangan usaha, struktur pertumbuhan ekonomi DIY pada triwulan III 2024 ditopang oleh industri pengolahan sebesar 11,72 persen, kemudian pertanian sebesar 10,21 persen, akomodasi dan makan minum sebesar 10,00 persen, konstruksi sebesar 9,99 persen, dan infokom sebesar 9,81 persen.
“Dari lima struktur lapangan usaha sudah menyumbang 51,73 pertumbuhan ekonomi DIY. Namun konstruksi merupakan lapangan usaha yang pertumbuhannya tinggi dan andilnya besar ke perekonomian DIY, dibandingkan pertambangan dan pengadaan listrik dan gas,” terangnya.
Sementara menurut pengeluaran, seluruh komponen pengeluaran tumbuh positif.
Konsumsi rumah tangga memberikan distribusi tertinggi sebesar 61,01 persen yang tumbuh 4,64 persen.
Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) memberikan andil 35,30 persen yang tumbuh 8,97 persen.
Konsumsi pemerintah juga tumbuh 5,05 persen, dan memberikan andil 13,36 persen.
Sementara lembaga non profit rumah tangga (LNRT) memberikan distribusi 3,15 persen.
“Sehingga pada triwulan III 2024 (yoy), konstruksi menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yaitu 0,91 persen, akomodasi dan makan minum sebesar 0,69 persen, infokom sebesar 0,54 persen, perdagangan sebesar 0,35 persen, dan lainnya 2,56 persen,” imbuhnya. (*)
| Ekonomi DIY Tumbuh 5,40 Persen pada Triwulan III 2025, Tertinggi di Pulau Jawa |
|
|---|
| Jumlah Pengangguran di Indonesia Per Agustus 2025 Tembus 7,46 Juta Orang |
|
|---|
| Inflasi Gunungkidul 0,28 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Kenaikan Harga Emas hingga Cabai Merah |
|
|---|
| Kenaikan Harga Emas Hingga Biaya Kuliah Picu Inflasi di DIY |
|
|---|
| Ekonomi DIY Tumbuh 5,3 Persen, Sekda Minta Waspadai Tren Inflasi dan Perlambatan Sektor Wisata |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.