Untidar Magelang Manfaatkan Momentum KTT BRICS 2024 untuk Perluas Kerjasama Internasional
Empress Catherine II Saint Petersburg Mining University juga memberikan dukungan berupa akomodasi dan perjalanan bagi delegasi Untidar Magelang
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Universitas Tidar (Untidar) Magelang memanfaatkan momentum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2024 di Rusia untuk memperluas jalinan kerjasama internasional.
Diketahui, Untidar berpartisipasi dalam International Forum “Mineral Resources as The Basis of National Sovereignty – Personnel and Innovation Environment” dan The Youth Forum Contest of Young Researches from the BRICS countries “Topical Issues of Rational Use of Natural Resources” di Saint Petersburg pada 15-20 Oktober 2024.
Keterlibatan Untidar sebagai satu-satunya perguruan tinggi dari Indonesia merupakan undangan kehormatan dari Catherine Empress II Saint Petersburg Mining University, salah satu penyelenggara KTT BRICS 2024.
Undangan ini merupakan tindak lanjut pertemuan antara Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Untidar dan Wakil Rektor untuk Urusan Internasional Saint Petersburg Mining University pada Juli lalu.
Empress Catherine II Saint Petersburg Mining University juga memberikan dukungan berupa akomodasi dan perjalanan bagi delegasi Untidar Magelang.
Dalam konferensi tersebut, delegasi Untidar bertemu dengan perwakilan dari 42 negara dari berbagai benua, termasuk Eropa, Asia, Amerika Latin, dan Afrika.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Prof. Dr. Ir. Suyitno, M.Sc., IPM., Koordinator Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dr. Arif Rahman Saleh, S.T., M.T., dan mahasiswa S1 Teknik Mesin Fakultas Teknik, Muhammad Maulana Yusup, juga berkesempatan meninjau kampus dan fasilitas laboratorium di Empress Catherine II Saint Petersburg Mining University.
Baca juga: Dokter Asal Magelang Kritis Usai Kecelakaan di Malaysia, Penabrak Malah Laporkan Korban ke Polisi
Dr. Arif Rahman Saleh, yang juga dosen Teknik Mesin Untidar, mengungkapkan pengalaman berharga yang didapat selama di Rusia.
“Selain menambah ilmu tentang konversi energi, di sana kami mendapatkan wawasan tentang raw mineral material processing. Kami diajak untuk meninjau laboratorium yang mereka miliki dan juga berdiskusi tentang peluang-peluang Kerjasama antara kedua universitas,” ujarnya.
Prof Suyitno menambahkan bahwa pihak Empress Catherine II Saint Petersburg Mining University terbuka untuk mempererat kerjasama dengan Untidar.
“Pihak Saint Petersburg Mining University bersedia diundang ke Indonesia, untuk memberikan knowledge dan experience di dalam pengolahan bahan logam,” ungkapnya.
Prof Suyitno menyebutkan bahwa kemitraan ini sangat strategis bagi Untidar, yang berstatus perguruan tinggi negeri yang relatif baru.
"Sebagai perguruan tinggi negeri yang relatif baru agak sulit bagi kita bersaing dengan universitas besar di Indonesia untuk menggaet mitra-mitra dari negara Australia atau Amerika. Kalau kita bergabung akan banyak mendapatkan priviledge, terutama kalau mau menuju kemandirian," jelasnya.
Indonesia sendiri memutuskan bergabung dengan BRICS setelah Menteri Luar Negeri Sugiono hadir dalam KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia pada Oktober lalu.
Keputusan ini mencerminkan kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas aktif, berpartisipasi dalam berbagai forum, serta membuka peluang kemitraan internasional yang lebih luas bagi perguruan tinggi dalam negeri. (*)
| Untidar Lantik 91 PPPK dan 49 Pejabat Baru Dosen ASN, Rektor Ajak Maksimalkan Kinerja |
|
|---|
| Alasan Untidar Magelang Terapkan Kuliah Daring 1-4 September 2025: Demi Keamanan dan Kondusivitas |
|
|---|
| Untidar Magelang Dampingi Pengelola Jurnal Ilmiah se-Kedu Raya |
|
|---|
| Inilah Wisudawan Terbaik Untidar Magelang Pemilik IPK Sempurna 4.00 |
|
|---|
| SOC X Mapala Sulfur Resmi Dibuka di Magelang, Diikuti 121 Peserta dari Berbagai Daerah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.