Motor Honor 250cc dengan Gaya Crazy Frank

TRIBUNJOGJA.COM - Banyak builder motor mengkhususkan diri dalam modifikasi bergaya lawas, menggabungkan teknik modern dengan estetika klasik, menciptakan karya seni mekanis yang tak lekang oleh waktu.

Motor-motor hasil kreasi mereka biasanya memiliki karakter unik yang kuat, memancarkan keindahan dan performa yang tetap andal di jalanan.

 Begitu pula, Christoph Cycle, bengkel kustom dari Bantul yang membuat motor bergaya Crazy Frank, desain khas yang muncul di era 1970-an, terutama dikenal dalam dunia chopper.

Mekanik Christoph Cycle, Ginan menjelaskan, ia menggunakan basic motor dari Honor 250cc yang diubah bergaya Crazy Frank.  Dikatakan, pada era itu, muncul banyak motor dengan konsep yang unik dan dengan paduan warna finishing yang mencolok.

“Motor ini kan basic-nya sudah menyerupai motor klasik, jadi tidak banyak yang diubah, cuma body set-nya aja. Selain mesin, yang kita pakai cuma kerangka termasuk spakbor belakang, sisanya kami bikin handmade, kami beri sentuhan sedikit saja untuk mengubah konsepnya,” ujarnya.

Lebih lanjut terkait motor tersebut, Ginan mengatakan bahwa suspensi belakang masih menggunakan bawaan honor, sementara bagian depan dibuat kustom menyesuaikan dimensi motor.  

Penyesuaian lain juga diterapkan pada posisi berkendara, footstep yang sebelumnya membuat posisi kaki sedikit selonjor, harus dimundurkan sedikit yang dikombinasikan dengan kopling Suicide Shifter, atau gaya bermotor dengan kopling di kaki dan tuas persneling di tangan layaknya mobil.

Motor ini menggunakan mesin berkapasitas 250cc double piston twin port in line. Knalpot bawaan motor pun diubah bentuknya dan filternya dicopot agar suara lebih menggelegar.

“Dari segi suara sendiri ya mirip-mirip CB 200 atau motor-motor yang Twin lainnya. Untuk berkendara jauh lebih galak dari pada mesin standar satu piston. Dari segi suara pun juga jauh beda, terkesan lebih garang,” ujarnya.

Karena ini motor lama, kelistrikan pun diperbaharui termasuk perkabelannya agar lebih aman. Kiprok masih menggunakan bawaan, sementara CDI harus diganti karena motor ini tidak memiliki kick starter, hanya menggunakan elektrik starter.  
 
Khusus di bagian buritan, adalah ciri khas dari fender Crazy Frank yang mencolok yakni tambahan plat yang menjulang tinggi di bagian belakang motor.

Ekor tersebut dibuat dari pelat baja atau logam lain dan dibentuk sedemikian rupa agar memiliki lekukan yang dramatis, menonjolkan estetika liar dan ikonik.

“Ciri khasnya dari Crazy Frank sendiri itu di bagian spakbor belakang, ada tambahan plat memanjang ke atas menyerupai sisibar. Biasanya, di dalamnya bisa diaplikasikan untuk bagasi, menaruh kunci-kunci dan lain-lain,” terangnya.  

Segala hal yang unik dimasukan ke motor ini agar sesuai konsep era 70-an. Misalnya tangki bergaya peti mati dengan stang model z-bar yang memang lahir dan booming di tahun itu.

Semakin nyeleneh, motor dengan warna dasar kuning ini dipadukan dengan jok kulit berbulu-bulu halus. Agar karakter 70-an makin kentara dan motor ini tidak terlihat polos, mereka bekerja sama dengan DAB KustomPaint untuk membubuhkan beberapa ornamen seperti api berwarna biru yang kontras, yang langsung dilukis menggunakan tangan.

Dengan demikian, motor Crazy Frank ini tidak hanya menjadi simbol estetika unik, tetapi juga melambangkan semangat kebebasan dan jiwa pemberontak dari kultur motor custom era tersebut, yang masih menginspirasi banyak builder hingga saat ini.( Tribunjogja.com )