BPBD Bantul Catat 3,840 Juta Liter Air Telah Didistribusikan ke Wilayah Terdampak Kekeringan

Dropping air bersih terbanyak pertama diberikan kepada warga terdampak yang berada di Kapanewon Dlingo dengan jumlah distribusi 1,180 juta liter air.

TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
Kepala pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanta. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mencatat 768 tangki berisi air bersih yang setara dengan 3,840 juta liter air telah didistribusikan ke sejumlah daerah terdampak kekeringan.

Kepala pelaksana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta, berujar, air tersebut didistribusikan oleh BPBD Bantul, Palang Merah Indonesia Bantul, Tagana Dinas Sosial Bantul, Dinas Lingkungan Hidup Bantul, dan para donatur sekak 29 Juni hingga 21 Oktober 2024.

"Distribusi air bersih itu diberikan kepada 13.245 jiwa dari 10 kapanewon (kecamatan) di Kabupaten Bantul yang kekurangan air bersih dikarenakan terdampak kekeringan," kata dia kepada awak media, Rabu (23/10/2024).

Adapun 10 kapanewon tersebut terdiri atas Kapanewon Pajangan, Sedayu, Kasihan, Piyungan, Dlingo, Pleret, Imogiri, Bambanglipuro, Pundong dan Pandak.

Lalu, ditribusi atau dropping air bersih terbanyak pertama diberikan kepada warga terdampak yang berada di Kapanewon Dlingo dengan jumlah distribusi 1,180 juta liter air.

"Kemudian, distribusi terbanyak kedua diberikan kepada warga terdampak kekeringan di Kapanewon Pundong dengan jumlah distribusi 645.000 liter air," tuturnya. 

Baca juga: Musim Hujan Segera Tiba, BPBD Bantul Persiapkan Mitigasi Bencana

Selanjutnya, distribusi terbanyak ketiga diberikan kepada warga terdampak kekeringan di Kapanewon Pandak dengan jumlah distribusi 605.000 liter air.

"Kalau dari instansi kami, saat distribusi air sempat mendapatkan sedikit kendala. Kami kan ada dua mobil tangki air. Tapi untuk proses dropping air hanya dilakukan menggunakan satu mobil saja, yang satunya untuk bantu dan siaga menangani kebakaran," jelasnya.

Ditambahkan, pelaksaan dropping air membutuhkan cukup waktu.

Lalu, dalam satu hari tidak hanya satu titik lokasi yang dilakukan dropping air.

Maka dari itu, pihaknya berharap kepada pemerintah setempat dapat memberukan tambahan kendaraan untuk mengangkut air bersih guna melancarkan proses distribusi di wilayah terdampak kekeringan.

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Agus Budi Raharja, menyampaikan pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi terkait peta risiko bencana untuk merencanakan masterplan penanggulangan bencana daerah.

"Saat itu saya sudah sampaikan bahwa peta risiko harus diidentifikasi. Salah satunya terkait sarana dan prasarana. Dan sekarang baru menyelesaikan peta risiko itu untuk dilakukan tindak lanjuti," tutup dia.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved