Erupsi Gunung Merapi

Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava 18 Kali ke Arah Barat Daya

BPPTKG mencatat ada 18 kali guguran lava dari puncak Gunung Merapi pada periode pengamatan Selasa (22/10/2024) pukul 00.00-06.00

Dok BPPTKG
Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah terpantau mengeluarkan awan panas guguran pada Selasa (18/6/2024) malam 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - BPPTKG mencatat ada 18 kali guguran lava dari puncak Gunung Merapi pada periode pengamatan Selasa (22/10/2024) pukul 00.00-06.00. Guguran lava tersebut mengarah ke Barat Daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1800 meter.

BPPTKG juga mencatat 48 guguran dengan amplitudo 3-16 mm, dan durasi : 24.5-177.2 detik.

Menurut pengamatan meteorologi,  cuaca mendung. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 17.1-19 °C, kelembaban udara 76-92.2 persen, dan tekanan udara 874.5-918.5 mmHg.

Sedangkan berdasarkan visual, gunung kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 200-250 m di atas puncak kawah.

Hingga saat ini Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau Level III. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Baca juga: UPDATE Aktivitas Gunung Merapi, Kamis 17 Oktober 2024: Teramati 19 Kali Guguran Lava ke Barat Daya

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diminta mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi dan  mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

BPPTKG akan terus memantau aktivitas Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved