Berita Kulon Progo Hari Ini

SRI Wilayah V Kulon Progo Laporkan Kerusakan di Pesisir Selatan Akibat Terjangan Gelombang Laut

Fenomena gelombang laut tinggi diprediksi terjadi selama beberapa hari ke depan. Ketinggian gelombang diprediksi bisa mencapai 6 meter.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Alexander Ermando
Mulyadi, warga Kalurahan Jangkaran, Kapanewon Temon, Kulon Progo menunjukkan bagian tanggul yang rusak akibat terjangan gelombang tinggi, Kamis (17/10/2024). Kejadian pada Rabu (16/10/2024) kemarin tersebut juga menyebabkan kerusakan pada tambak udang warga lainnya. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Gelombang laut di perairan selatan DIY saat ini mengalami peningkatan. Fenomena alam ini pun berdampak pada akrivitas warga di kawasan pesisir, termasuk di Kulon Progo.


Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Aris Widiatmoko menyampaikan kerusakan terutama banyak dilaporkan pada Rabu (16/10/2024) kemarin.


"Setidaknya ada 8 laporan yang kami terima sepanjang hari kemarin," kata Aris pada Kamis (17/10/2024).


Sebanyak 7 laporan kerusakan dialami oleh fasilitas tambak udang yang dikelola oleh warga. Kerusakan juga terjadi pada bangunan joglo yang berada di kawasan hutan mangrove.


Menurut Aris, seluruh kerusakan tersebut terjadi di wilayah Pantai Pasir Kadilangu, Kapanewon Temon. Kerusakan disebabkan oleh terjangan gelombang laut tinggi sampai ke kawasan pesisir.


"Gelombang tinggi menyebabkan air laut masuk sampai ke muara Sungai Bogowonto," ungkapnya.


Mengacu pada informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Aris mengatakan fenomena gelombang laut tinggi diprediksi terjadi selama beberapa hari ke depan. Ketinggian gelombang diprediksi bisa mencapai 6 meter.


Menurutnya, peningkatan ketinggian gelombang laut salah satunya disebabkan oleh perubahan musim serta fase bulan purnama. Para nelayan pun saat ini juga mengurangi aktivitas melaut demi keamanan.


"Kami mengimbau agar masyarakat di pesisir waspada terhadap fenomena ini, dan pengawasan akan lebih ditingkatkan," jelas Aris.


Tambak udang milik Mulyadi, warga Kalurahan Jangkaran, Kapanewon Temon menjadi salah satu korban dari terjangan gelombang laut tinggi. Tanggul tambak jebol akibat kerasnya terjangan ombak.


Terjangan ombak laut pun juga membuat sebagian besar area tambak ikut tergerus. Jarak antara tambak udang dengan bibir pantai pun kini hanya tinggal 5 meter.


"Kejadiannya kemarin malam, saat itu ombaknya tinggi sampai masuk ke bagian dalam tambak," ujar Mulyadi.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved