Pemerintah Perkuat Fondasi Ekonomi, PIP Salurkan Rp43,25 Triliun untuk UMKM
Pemerintah mendorong peningkatan akses pembiayaan bagi pelaku UMKM yang berpotensi besar dalam menciptakan lapangan kerja
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah terus memperkuat dukungannya terhadap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai upaya memperkuat fondasi ekonomi nasional.
Melalui berbagai program pembiayaan, termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Ultra Mikro (UMi), pemerintah mendorong peningkatan akses pembiayaan bagi pelaku UMKM yang berpotensi besar dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pusat Investasi Pemerintah (PIP), sebagai Badan Layanan Umum (BLU) yang diamanahi oleh Menteri Keuangan untuk menjadi koordinator pendanaan pembiayaan ultra mikro yang profesional dan kredibel, berperan penting dalam menyalurkan pembiayaan kepada UMKM.
Hingga 12 Oktober 2024, PIP telah menyalurkan pembiayaan senilai total Rp 43,25 triliun melalui program Pembiayaan UMi, menjangkau lebih dari 11,18 juta debitur dengan dukungan dari 91 lembaga penyalur.
PIP terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Melalui inovasi program dan penyempurnaan mekanisme penyaluran, PIP bertekad untuk terus meningkatkan perannya sebagai katalis utama dalam pengembangan ekonomi mikro di Indonesia.
"Ke depan, PIP akan terus berinovasi dan memperluas jangkauan program-program pembiayaan UMKM. Kami percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, sektor UMKM akan menjadi pilar utama dalam memperkuat ketahanan dan pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Ismed Saputra, Direktur Utama PIP, Jumat (18/10/2024)
Program Pembiayaan UMi merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah yang menyasar pelaku usaha ultra mikro yang belum terjangkau oleh perbankan formal.
Penyaluran Pembiayaan UMi oleh PIP mencakup berbagai wilayah di Indonesia, dengan Pulau Jawa mencatatkan angka tertinggi sebesar Rp26,28 triliun untuk 7,06 juta debitur.
Sumatera menempati posisi kedua dengan penyaluran senilai Rp10,5 triliun kepada 2,51 juta debitur, diikuti oleh Bali dan Nusa Tenggara dengan Rp2,41 triliun untuk 613,9 ribu debitur.
Wilayah Sulawesi menerima Rp2,86 triliun untuk 708,3 ribu debitur, sementara Kalimantan dan Maluku-Papua masing-masing mendapatkan Rp974 miliar dan Rp173,4 miliar.
"PIP terus memastikan bahwa penyaluran pembiayaan UMi tepat sasaran dengan pemantauan dan evaluasi berkala," ujar Mas Soeharto, Direktur Keuangan, Umum, dan Sistem Informasi PIP.
Tidak hanya fokus pada peningkatan jumlah debitur, PIP juga memastikan penyalurannya tepat sasaran melalui pemantauan dan evaluasi berkala.
Pada tahun 2023, Pembiayaan UMi berhasil menyalurkan Rp9,485 triliun untuk 2.211.468 debitur, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp7,923 triliun untuk 1.957.679 debitur.
Program KUR pun menjadi salah satu bentuk dukungan pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM yang produktif tetapi belum memiliki agunan tambahan yang cukup.
Dengan tujuan utama untuk memperluas akses pembiayaan dan meningkatkan daya saing UMKM, KUR juga berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
UAJY Gelar KKN Fest 2025 di Gunungkidul, Siap Berkontribusi untuk Kemajuan UMKM |
![]() |
---|
Jasa Logistik dan Keuangan Digital Dorong UMKM DIY Mendunia Lewat Lurik Lokal |
![]() |
---|
Penegasan Wabup Sleman soal Pentingnya Bela UMKM Lokal |
![]() |
---|
Pelaku UMKM Kulon Progo Tak Terpengaruh Penurunan Daya Beli Berkat Penjualan Secara Online |
![]() |
---|
UMKM Jogja Bidik Pasar Afrika dan Timur Tengah usai Keputusan Tarif Ekspor AS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.