Fenomena Geosfer di Indonesia: Materi IPS Geografi SMA Kelas 10
Simak artikel berikut untuk mengetahui Fenomena Geosfer di Indonesia materi IPS Geografi SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM – Pada kali ini kita akan membahas mengenai Fenomena Geosfer di Indonesia, Materi SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka.
Materi dilansir dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Sari Oktafiana, Efvinggo Fasya Jaya, M. Nursa’ban, Supardi, Mohammad Rizky Satria.
Baca juga: Penelitian Geografi: Materi IPS SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka
Materi pada bagian ini akan menjelaskan secara singkat fenomena geosfer yang menjadi obyek material geografi.
Seperti yang telah dijelaskan, fenomena geosfer adalah suatu peristiwa yang terjadi di permukaan bumi seperti, atmosfer (selubung gas), litosfer (batuan), pedosfer (tanah), biosfer (organisme hidup), hidrosfer (air), serta antroposfer (manusia).
Selain itu fenomena geosfer dapat dipahami sebagai interaksi dan keterkaitan antara biosfer, hidrosfer, litosfer, pedosfer, atmosfer, dan manusia.
Sebelum memasuki pembahasan lebih dalam mengenai fenomena geosfer, kita harus tahu terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan sfera.
Sfera dalam pengertian geografi adalah lapisan yang terdapat di bumi, baik yang terletak di bawah permukaan bumi, di permukaan bumi, maupun di atas permukaan bumi.
Terdapat enam sfera di bumi yang akan di pelajari, beberapa materi tentang enam sfera sudah kalian pelajari saat di bangku SD maupun SMP, misalnya ketika kalian belajar tentang bebatuan, lapisan bumi, vulkanisme, hal itu merupakan bagian dari dari litosfer.
Berikut enam sfera yang menjadi unsur geosfer dan keterkaitan antarunsur tersebut:
1. Litosfer
Litosfer adalah lapisan kulit bumi yang terdiri dari batuan yang mencakup berbagai bentuk permukaan bumi dan berbagai proses yang menyebabkan perubahan bentuk permukaan bumi baik di wilayah daratan, perairan dan udara.
Litosfer merupakan bagian dari lapisan bumi, Adapun penjelasan secara rinci sebagai berikut:
a. Litosfer mencakup kerak bumi (crust) yang merupakan lapisan kulit bumi terluar, letak dari kerak bumi di atas selimut bumi/mantel (mantle).
b. Lapisan bumi pada bagian selimut bumi/mantel memiliki ketebalan 2.890 km yang terdiri dari batuan yang mengandung zat besi dan logam.
c. Inti bumi (core) merupakan bagian bumi terdalam yang terdiri dari inti luar (outer core) dan inti dalam (inner core).
- Bagian dari inti luar terdiri dari lapisan yang berbentuk logam cair yang mengandung besi, nikel, dan belerang.
- Bagian inti dalam terdiri dari lapisan padat dan cair yang mengandung besi dan nikel yang sangat panas.
Terdapat dua bagian litosfer yaitu:
a. Lapisan SIAL
Lapisan sial adalah lapisan kerak bersifat padat dengan ketebalan rata-rata 35 km dan terbagi menjadi dua yaitu kerak benua (daratan) dan kerak samudera (lautan).
Pada lapisan ini terdiri dari batuan sedimen, granit, andesit dan batuan metamorf.
b. Lapisan SIMA
Lapisan kulit bumi yang terdiri dari senyawa SiO2 dan MgO.
Lapisan ini mengandung mineral ferro magnesium dan batuan basalt yang bersifat elastis dengan ketebalan rata-rata 65 km.
- Tenaga endogen dan eksogen, serta pengaruhnya bagi kehidupan.
Kedua tenaga memengaruhi perubahan litosfer dan unsur sfera yang lain yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen.
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yaitu tektonisme, vulkanisme, dan gempa bumi, sedangkan eksogen adalah tenaga yang berasal dari permukaan bumi, yaitu pelapukan, erosi, dan sedimentasi.
2. Pedosfer
Pedosfer adalah salah satu unsur sfera yang dapat dipahami sebagai lapisan tanah.
Unsur tanah berupa batuan hasil pelapukan yang bercampur dengan sisa-sisa bahan organik.
Pengaruh perubahan pada tanah disebabkan oleh iklim, suhu, air, material batuan, organisme, dan ketinggian suatu daerah.
Beberapa contoh jenis tanah adalah tanah vulkanis, tanah alluvial, tanah gambut, tanah latosol, tanah kapur, dan masih banyak lagi.
3. Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan-lapisan udara yang mengelilingi bumi, Pada sfera ini berbagai fenomena seperti cuaca, suhu, angin, penyinaran matahari, awan, kelembapan udara, dan hujan terjadi.
Atmosfer memengaruhi kondisi iklim dan cuaca suatu wilayah sehingga terjadi keragaman sumber daya alam, flora-fauna, serta aktivitas dan budaya manusia
Sebagai lapisan udara yang menyelubungi bumi, lapisan atmosfer (yang disebut juga selubung gas) terdapat di permukaan bumi dengan ketinggian atmosfer kurang lebih 500 km atau 321 mil apabila diukur dari titik nol permukaan bumi.
Komposisi pembentuk gas atmosfer adalah nitrogen, oksigen, argon, karbondioksida, serta unsur-unsur lainnya, sementara kandungan nitrogen dengan 78, 08 persen dan oksigen dengan 20,95 persen merupakan bagian terbesar dari gas yang terdapat di atmosfer.
Salah satu fungsi lapisan atmosfer adalah melindungi kehidupan di bumi dari radiasi sinar ultraviolet, meteor, komet, asteroid serta benda-benda langit lainnya.
Lapisan atmosfer terdiri dari eksosfer, termosfer, mesosfer, stratosfer dan troposfer.
4. Hidrosfer
Secara sederhana hidrosfer dapat dipahami sebagai lapisan air yang terdapat di bumi, mencakup semua air yang terdapat di bumi baik dalam bentuk cair, padat (es), dan gas (uap air).
Air memiliki fungsi yang penting bagi mahkluk hidup, ketiadaan air dapat menimbulkan kepunahan mahluk hidup.
Beberapa hal yang terkait dengan siklus air dengan atmosfer dan sfera lain adalah penguapan, sublimasi, transpirasi, evapotranspirasi, kondensasi, adveksi, hujan, aliran permukaan air dan rembesan air.
5. Biosfer
Biosfer secara sederhana dapat dipahami sebagai mahluk hidup yaitu tumbuhan, hewan, dan mikroba yang terdapat di bumi.
Beberapa aspek penting dari biosfer adalah keanekaragaman hayati, ekosistem (interaksi mahluk hidup dengan lingkungannya), biota (flora dan fauna yang terdapat di suatu daerah) dan bioma (ekosistem besar di suatu wilayah yang terdiri atas flora dan fauna yang membentuk karakteristik, seperti vegetasi).
Terdapat berbagai macam jenis bioma yaitu bioma hutan tropis, bioma tundra, bioma sabana, bioma hutan bakau, bioma stepa, bioma gurun, bioma hutan lumut dan masih banyak lagi
Semua aspek penting dari biosfer dipengaruhi oleh kondisi iklim, cuaca, curah hujan, intensitas sinar matahari, suhu, angin, manusia dan masih banyak lagi.
6. Antroposfer
Antroposfer secara sederhana dapat dipahami sebagai manusia.
Sebagai bagian dari sfera yang lain, antroposfer terkait dengan hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya atau sfera yang lain.
Kajian manusia dalam geografi mencakup penduduk (orang yang mendiami/tinggal di suatu wilayah), kepadatan penduduk, persebaran penduduk, kelahiran, kematian, pertumbuhan, dan perpindahan penduduk.
Baca juga: Materi Geografi Kelas 10 Kurikulum Merdeka: Memahami Bencana, Peta, Pengindraan Jauh, Serta SIG
(MG Alya Hasna Khoirunnisa)
Rangkuman Materi IPS SMP/MTs Kelas 7: Pembahasan Hubungan Manusia dan Lingkungan |
![]() |
---|
Rangkuman Buku Siswa Kurikulum Merdeka IPAS Kelas 6 SD: Benua Asia, Eropa, Australia, Amerika |
![]() |
---|
Makna Arti al Kulliyatul al Khamsah Pelajaran PAI Kelas 10 SMA/SMK |
![]() |
---|
Mengenal Mata Pelajaran Mulok untuk Sekolah Dasar Sesuai Kurikulum 2013 |
![]() |
---|
Implementasi Kurikulum SD: Inovasi Pendidikan untuk Masa Depan Cemerlang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.