Berita Jogja Hari Ini

Belasan Komunitas Meriahkan Panggung Seni Budaya di Festival Malioboro 2024

Setidaknya ada sebanyak 15 komunitas dan ratusan seniman yang menampilkan ragam seni budaya, mulai dari tarian, musik, hingga mural.

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
Penampilan tari piring yang dipersembahkan ikatan istri suami Minang dalam Festival Malioboro 2024 di Gerbang Barat Kepatihan, Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (12/10/2024). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Belasan komunitas yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saling unjuk gigi mempersembahkan ragam seni budaya di panggung Festival Malioboro pada Sabtu (12/10/2024). 

Festival Malioboro inisiasi Dinas Pariwisata DIY itu digelar di gerbang barat Kepatihan area Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta

Setidaknya ada sebanyak 15 komunitas dan ratusan seniman yang menampilkan ragam seni budaya, mulai dari tarian, musik, hingga mural atau mengambar tembok.

Belasan komunitas itu meliputi penabuh drum Yogyakarta, ikatan mahasiswa Ulu Kalimantan Timur, Sangar Nian Tanah NTT, perkumpulan istri suami Minangkabau, hingga ikatan mahasiswa Gorontalo maupun Sumatera Barat. 

Mereka terlihat menampilkan tarian khas masing-masing daerah, semisal tari piring, tari khas suku Dayak, maupun tarian dari Gorontalo, dan NTT.

Pertunjukan tari tersebut ditampilkan di sejumlah titik pedestrian Jalan Malioboro yang berada di sekitar panggung. 

Wisatawan yang berada di kawasan Jalan Malioboro pun tampak antusias melihat pertunjukan tersebut.

Tak sedikit dari mereka yang semangat mengabadikan momen ketika gelaran tari-tarian dimulai, salah satunya Lestari (22), warga Kota Yogyakarta

"Seru banget. Tadi kan cuma lewat terus lihat ada pangung hiburan, terus mampir dan lihat. Ternyata bagus-bagus tarian daerahnya. Apalagi tadi harus nyebrang, pindah tempat untuk lihat tarian lainnya, seru sekali pokoknya," katanya kepada Tribunjogja.com, Sabtu (12/10/2024). 

Adapun, gelaran Festival Malioboro kali itu mengangkat tema Harmony in Community.

Project Official Festival Malioboro, Muhammad Senadi Pranata, mengungkapkan, tema tersebut diangkat untuk mengajak komunitas yang ada di DI Yogyakarta agar memperkenalkan komunitasnya lewat pagelaran seni dan musik. 

"Kebetulan ini kali pertama teman-teman komunitas terlibat dalam Festival Malioboro. Ada sekitar 15 kelompok komunitas dan 165-an seniman yang ambil bagian dalam acara itu, mulai dari tari-tarian, band musik, dan seni lukis mural," ungkapnya. 

"Antusias masyarakat tadi sangat luar biasa," kata dia.

Adi menilai komunitas-komunitas di DI Yogyakarta memiliki potensi sangat tinggi untuk dikembangkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved