Serie A

AC MILAN: Waktunya Fonseca Gantikan Tomori dengan Pavlovic

Performa Strahinja Pavlovic sedikit menurun karena hanya bermain satu menit dalam tiga pertandingan terakhir.

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
PIERO CRUCIATTI / AFP
Federico Chiesa vs Strahinja Pavlovic di Liga Champions antara AC Milan vs Liverpool di San Siro di Milan pada 17 September 2024. 

Bek tengah baru AC Milan itu disebut memiliki jiwa seorang pemimpin sejati yang akan melindungi lini belakang Rossoneri selama bertahun-tahun yang akan datang.

Secara etimologi, Strahinja (bahasa Sirilik Serbia: Страхиња) merupakan nama pelindung, yang berasal dari Serbia abad pertengahan, dokumen tertulis tertua dengan nama ini berasal dari tahun 1322 sebagai 'Страхинья'.

Menurut Football Italia, nama “Strahinja” berarti melambangkan kekuatan dan ketabahan di seluruh Balkan.

Yang diberikan kepada mereka untuk melindungi mereka dari roh jahat, mengusir rasa takut dan mengusir setan.

Cerita rakyat, tentu saja, tapi mungkin ada sesuatu tentang bagaimana A Milan melihat pemain baru mereka sebagai pelindung wilayah mereka.

Seperti banyak pemimpin besar sebelum dia, dia bahkan menikmati membaca esai klasik dan sejarah.

Strahinja Pavlovic , yang tingginya 194 cm, adalah seorang pria yang layaknya sebuah benteng.

Mengingat kecepatan, kekuatan, dan kemampuan udaranya, ia memulai karir profesionalnya pada usia 17 tahun untuk klub Serbia Partizan Belgrade.

Sungguh menakjubkan membayangkan dia sudah hampir enam tahun memasuki dunia sepak bola profesional, baru saja menginjak usia 23 tahun.

Pavlovic menjadi andalan Partizan bersama pemain veteran Bojan Ostojic, membuktikan pasangan yang mengesankan saat tim ibu kota meraih Piala Serbia atas rival sedarah Red Star Belgrade.

Mirip Nemanja Vidic

Nemanja Vidic, bek Inter Milan.
Nemanja Vidic, bek Inter Milan. (AFP PHOTO / EMILIO ANDREOLI)

Penggemar Red Star tidak akan menghargai perbandingan dengan legenda mereka, tetapi Pavlovic akan mengingatkan penggemar sepak bola pada mantan pemain Manchester United, Nemanja Vidic.

Dia sebelumnya hampir datang ke Italia dan bergabung dengan Lazio, tetapi kesepakatan itu gagal pada menit terakhir.

Pemain Serbia ini kemudian menjadi investasi untuk AS Monaco, tetapi harus dipinjamkan ke Cercle Brugge dan Basel, setelah menjadi pilihan kelima untuk tim Kroasia asuhan Niko Kovac.

Memutuskan bahwa dia membutuhkan waktu bermain yang konsisten dan jaminan rumah, Pavlovic dipindahkan ke pusat pengembangan RB Salzburg.

Di Austria, dia langsung menjadi pemain penting bagi tim.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved