Rangkuman Materi PPKN Unit 4 Kelas 10 Kurikulum Merdeka: Proyek Gotong Royong Kewarganegaraan

Simak artikel berikut untuk mengetahui materi PPKN mengenai Proyek Gotong Royong Kewarganegaraan.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
https://www.datadikdasmen.com/
Buku Paket PPKN Unit 4 Kurikulum Merdeka 

TRIBUNJOGJA.COM – Pada rangkuman kali ini kita akan membahas materi PPKN Unit 4 SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka mengenai Proyek Gotong Royong Kewarganegaraan.

Materi dilansir dari Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karya Abdul Wail, Ali Usman, Ahmad Asroni, Hatim Gazali, Tedi Kholiluddin.

Pernahkah kalian mendengar kata gotong royong? Ataukah kalian pernah ikut gotong royong? Gotong royong merupakan identitas dan kekayaan budaya Indonesia. 

Ada pepatah menyebutkan bahwa “Berat sama dipikul ringan sama dijinjing”, bermakna, pekerjaan berat jika dilakukan bersama-sama akan terasa ringan.

Lalu, apa yang dimaksud gotong royong itu? Mari kita diskusikan bersama-sama.

Konsep Gotong Royong

Sebagai makluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri dan pastinya membutuhkan bantuan orang lain, oleh karena itu dalam kehidupan masyarakat diperlukan adanya kerja sama, gotong royong, dan sikap saling membantu untuk menyelesaikan berbagai permasalahan hidup. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata gotong royong bermakna bekerja bersama-sama (tolong-menolong, bantu-membantu). 

Kata gotong royong sendiri berasal dari bahasa Jawa, yaitu gotong dan royong, gotong artinya pikul atau angkat, sedangkan royong artinya bersama-sama. 

Dengan demikian, secara harfiah gotong royong dapat diartikan mengangkat beban secara bersama-sama agar beban menjadi ringan.

Koentjaraningrat membagi dua jenis gotong royong yang dikenal oleh masyarakat Indonesia yaitu gotong royong tolong-menolong dan gotong royong kerja bakti. 

  • Kegiatan gotong royong tolong-menolong bersifat individual, misalnya menolong tetangga kita yang sedang mengadakan pesta pernikahan, upacara kematian, membangun rumah, dan sebagainya. 
  • Sedangkan kegiatan gotong royong kerja bakti biasanya dilakukan untuk mengerjakan suatu hal yang sifatnya untuk kepentingan umum, seperti bersih-bersih desa/kampung, memperbaiki jalan, membuat tanggul, dan lain-lain.

Koentjaraningrat membagi gotong royong yang terdapat pada masyarakat pedesaan menjadi 4 (empat) jenis, yaitu: 

1. Tolong-menolong dalam aktivitas pertanian

2. Tolong-menolong dalam aktivitas sekitar rumah tangga

3. Tolong-menolong dalam aktivitas persiapan pesta dan upacara

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved