Terpilih Program Kemitraan BRIDGE, MAN 1 Magelang Kirim 2 Guru untuk Mengajar di Australia

Dua guru yang terpilih akan dikirim ke negeri kangguru untuk mengajar di Portland Secondary College.

Tribun Jogja/ Yuwantoro Winduajie
Dua guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Magelang terpilih untuk mengikuti program kemitraan sekolah Building Relationships through Intercultural Dialogue and Growing Engagement (BRIDGE) Australia-Indonesia 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Dua guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Magelang terpilih untuk mengikuti program kemitraan sekolah Building Relationships through Intercultural Dialogue and Growing Engagement (BRIDGE) Australia-Indonesia.

Program ini menjembatani sekolah dan madrasah terpilih di Indonesia dengan mitra sekolah di Australia, serta memberikan kesempatan bagi para pengajar untuk memperluas pengetahuan, kemampuan dan keterampilan, sekaligus memungkinkan para siswa dapat berkolaborasi dalam berbagai proyek dan mengembangkan persahabatan yang langgeng.

Dua guru yang terpilih akan dikirim ke negeri kangguru untuk mengajar di Portland Secondary College.

Selain itu juga ada dua guru dari Australia yang dikirim untuk mengajar di MAN 1 Magelang.

Kepala MAN 1 Magelang, Handono, mengatakan program ini merupakan bagian dari kerja sama yang diinisiasi oleh Asia Education Foundation melalui Bridge School Program sejak tahun 2023, dengan tujuan memperkuat pengembangan budaya dan kebahasaan antara Indonesia dan Australia.

Kerja sama ini resmi ditandatangani dalam Memorandum of Understanding (MoU) di Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada 2023 lalu.

"Kami berharap program ini tidak hanya menguntungkan para guru yang mentransfer nilai dan pengetahuan, tapi juga anak-anak. Jika mereka diberikan kesempatan untuk belajar langsung ke Australia, maka kerja sama ini akan semakin bernilai," kata Handono.

Dia melanjutkan, seleksi untuk program ini tergolong ketat. 

Baca juga: Pemkab Magelang Buka 575 Formasi PPPK 2024, Ini Jadwal dan Syarat Pendaftarannya

Awalnya, terdapat 1.700 madrasah se-Indonesia yang mendaftar, namun setelah melewati tahapan seleksi seperti aplikasi, tes dan wawancara, hanya tersisa 10 madrasah yang terpilih. 

Guru-guru dari madrasah terpilih tersebut kemudian diseleksi kembali sehingga terpilih dua guru dari masing-masing sekolah.

"Tahapan berikutnya ada seleksinya, ada tes kepala sekolah, ada tes BRIDGE. Kan hasil seleksi itu diambil dua guru," jelasnya.

Handono melanjutkan, salah satu guru yang terlibat dari Australia, Johanna Gwinn, sejak tanggal 29 September 2024 telah melaksanakan tugasnya di SMAN 1 Magelang dengan mengadakan pembelajaran dialog interaktif bersama siswa-siswi serta guru dari Australia yang terlibat.

MAN 1 Magelang sendiri telah siap untuk melanjutkan program ini ke tahap selanjutnya. 

Terlebih program pertukaran dianggap penting sebagai sarana mempersiapkan siswa agar siap menghadapi dinamika pengetahuan yang terus berkembang tanpa batas ruang dan waktu.

Salah satu rencana yang diharapkan adalah membuka peluang bagi siswa-siswi MAN 1 Magelang untuk bisa mengikuti program visiting ke Portland Secondary College di Australia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved