Pengetahuan Umum
Rangkuman Materi Bahasa Indonesia SMA/SMK XI Bab 4
Rangkuman Materi Bahasa Indonesia SMA/SMK XI Bab 4 Penjelasan Tema ,Penokohan,Sudut Pandang Dan Pesan/Amanat
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM-Rangkuman Materi Bahasa Indonesia SMA/SMK XI Bab 4 Penjelasan Tema ,Penokohan,Sudut Pandang Dan Pesan/Amanat
1. Tema
Pengertian: Tema adalah gagasan pokok atau ide utama yang mendasari suatu karya, baik itu karya sastra, seni, atau karya tulis lainnya. Tema mencerminkan inti atau pesan besar yang ingin disampaikan oleh pengarang atau pencipta kepada pembaca atau penonton.
Ciri-Ciri Tema:
Bersifat Umum: Tema adalah ide besar yang dapat dijabarkan lebih lanjut dalam berbagai aspek karya.
Menjiwai Karya: Tema seringkali menjadi jiwa dari seluruh elemen karya dan mempengaruhi plot, karakter, dan konflik.
Relevan: Tema harus relevan dengan isu-isu yang sering dialami oleh masyarakat.
Contoh Tema:
Tema Persahabatan: Menekankan pentingnya hubungan antarindividu yang saling mendukung.
Tema Cinta: Berfokus pada cinta, baik romantis, keluarga, atau cinta universal.
Tema Perjuangan: Menggambarkan perjuangan karakter menghadapi tantangan dalam hidup.
2. Penokohan
Pengertian: Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan karakter atau tokoh dalam sebuah cerita. Penokohan tidak hanya melibatkan deskripsi fisik seorang tokoh, tetapi juga mencakup sifat-sifat, kepribadian, kebiasaan, serta cara tokoh tersebut berperilaku dalam cerita.
Jenis-jenis Penokohan:
=Tokoh Protagonis:
Tokoh protagonis adalah tokoh utama yang biasanya menjadi pusat perhatian dan berperan sebagai pahlawan dalam cerita. Tokoh ini biasanya memiliki sifat-sifat positif, dan sering kali pembaca bersimpati kepada tokoh ini.
Contoh: Seorang tokoh yang berjuang melawan ketidakadilan atau masalah dalam hidupnya.
=Tokoh Antagonis:
Tokoh antagonis adalah lawan dari protagonis. Tokoh ini seringkali digambarkan sebagai penghalang bagi protagonis dan bisa memiliki sifat negatif atau bertindak melawan nilai-nilai yang dipegang protagonis.
Contoh: Seorang tokoh jahat yang menghalangi jalan protagonis mencapai tujuannya.
Tokoh Tritagonis:
=Tokoh tritagonis berfungsi sebagai penengah antara protagonis dan antagonis. Tokoh ini seringkali menjadi orang ketiga yang memiliki peran penting dalam penyelesaian konflik dalam cerita.
Contoh: Sahabat atau penasihat protagonis yang memberikan saran bijaksana.
=Tokoh Figuran:
Tokoh figuran adalah tokoh pendukung yang tidak memiliki peran penting dalam perkembangan alur cerita, tetapi keberadaannya tetap diperlukan untuk mengisi latar cerita.
Contoh: Pelayan, tetangga, atau karakter sampingan lainnya yang tidak terlibat langsung dalam konflik utama.
Cara Penggambaran Penokohan:
=Secara Langsung (Eksplisit):
Pengarang langsung menggambarkan karakter tokoh melalui narasi, deskripsi, atau pengakuan tokoh lain. Misalnya, dengan mengatakan "Dia adalah orang yang sangat sabar dan penyayang."
=Secara Tidak Langsung (Implisit):
Pengarang menggambarkan karakter tokoh melalui tindakan, dialog, pemikiran, dan cara tokoh berinteraksi dengan tokoh lainnya. Pembaca harus menyimpulkan sendiri sifat tokoh tersebut dari petunjuk-petunjuk yang ada.
3. Sudut Pandang
Pengertian: Sudut pandang adalah posisi atau perspektif pengarang dalam menceritakan cerita. Sudut pandang menentukan dari siapa dan bagaimana cerita disampaikan kepada pembaca. Pilihan sudut pandang memengaruhi cara pembaca memahami cerita dan karakter-karakternya.
Jenis-jenis Sudut Pandang dalam Cerpen:
a.Sudut Pandang Orang Pertama (Aku):
Pengertian: Cerita disampaikan dari perspektif tokoh utama atau seorang tokoh yang berperan sebagai narator. Narator menggunakan kata ganti "aku" atau "saya".
Ciri-Ciri: Narator adalah bagian dari cerita, dan pembaca mendapatkan pemahaman cerita hanya dari sudut pandang tokoh tersebut.
Kelebihan: Pembaca lebih dekat secara emosional dengan tokoh utama karena cerita diceritakan langsung dari sudut pandangnya.
Kelemahan: Informasi yang didapat pembaca terbatas hanya pada apa yang diketahui atau dirasakan oleh tokoh tersebut.
Contoh: "Aku berjalan perlahan menuju rumah tua itu, mencoba untuk tidak menarik perhatian siapa pun."
b.Sudut Pandang Orang Ketiga Terbatas:
Pengertian: Cerita disampaikan oleh narator yang berada di luar cerita, tetapi narator ini hanya mengetahui pikiran dan perasaan satu tokoh saja (terbatas).
Ciri-Ciri: Narator menggunakan kata ganti "dia", "ia", atau nama tokoh. Narator hanya memiliki akses pada apa yang diketahui oleh satu tokoh.
Kelebihan: Tetap ada kedekatan emosional dengan tokoh utama, namun ada ruang yang lebih fleksibel untuk eksplorasi cerita.
Kelemahan: Pembaca tidak mendapatkan pandangan yang komprehensif tentang apa yang dialami tokoh-tokoh lain.
Contoh: "Dia menatap cermin dengan ragu, merasa takut dengan apa yang mungkin dilihatnya."
c.Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu (Omniscient):
Pengertian: Narator adalah orang luar yang mengetahui segala sesuatu tentang semua tokoh dalam cerita, baik pikiran, perasaan, maupun latar belakangnya.
Ciri-Ciri: Narator menggunakan kata ganti "dia" atau nama tokoh, tetapi memiliki pengetahuan penuh tentang semua tokoh dan peristiwa dalam cerita.
Kelebihan: Narator bisa memberikan pandangan yang luas dan mendalam tentang semua karakter dan situasi.
Kelemahan: Pembaca mungkin merasa lebih jauh dari emosi karakter karena narator tidak terikat pada satu tokoh.
Contoh: "Dia merasa bingung, sementara di sisi lain kota, Maria sedang merencanakan sesuatu yang mungkin akan mengubah hidup mereka."
d.Sudut Pandang Campuran:
Pengertian: Narator berganti-ganti antara sudut pandang orang pertama dan orang ketiga, atau antara tokoh yang satu dengan tokoh lainnya. Ini memungkinkan narator untuk memberikan wawasan yang lebih dalam ke beberapa tokoh atau aspek cerita.
Ciri-Ciri: Terdapat pergeseran sudut pandang dalam cerita, biasanya ditandai dengan pergantian bab atau bagian tertentu.
Kelebihan: Memberikan variasi dalam cara pandang dan memperkaya pemahaman pembaca tentang cerita.
Kelemahan: Bisa membingungkan jika pergeseran sudut pandang tidak dilakukan dengan jelas.
Contoh: Dalam satu bab, cerita disampaikan oleh "aku", dan di bab berikutnya oleh narator orang ketiga.
4.Pesan/Amanat
Pengertian: Pesan atau amanat adalah nasihat, pelajaran moral, atau nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya. Pesan ini adalah makna yang ingin diambil oleh pembaca atau penonton setelah memahami karya tersebut.
Ciri-Ciri Pesan/Amanat:
Bersifat Didaktis: Mengandung pelajaran yang dapat diambil oleh audiens.
Tersirat atau Tersurat: Pesan bisa disampaikan secara langsung atau terselubung melalui alur cerita dan perilaku karakter.
Bersifat Universal: Meski terkait dengan situasi dalam cerita, pesan biasanya memiliki makna yang luas dan dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
Contoh Pesan/Amanat:
Jangan Menyerah: Walaupun kehidupan penuh dengan tantangan, kita harus terus berusaha.
Kejujuran Penting: Kejujuran selalu membawa hasil yang baik dalam jangka panjang.
Menghargai Sesama: Penting untuk saling menghargai perbedaan dan menjaga kerukunan.
Selamat Membaca ( MG Tiara Ning Tyas )
Pengertian, Jenis, Unsur, Ciri Berita: Rangkuman Materi Bahasa Indonesia SMA/SMK XI Bab 2 |
![]() |
---|
Rangkuman Materi Bahasa Indonesia SMA/SMK XI Bab 5 Perbedaan Puisi,Prosa,Dan Drama |
![]() |
---|
Rangkuman Materi Bahasa Indonesia SMA/SMK XI Bab 4,Unsur-Unsur Puisi: Intrinsik dan Ekstrinsik |
![]() |
---|
Rangkuman Materi Bahasa Indonesia SMA/SMK XI Bab 3 |
![]() |
---|
Rangkuman Materi Bahasa Indonesia SMA/SMK XI Bab 2 Pengertian, Jenis, Unsur dan Ciri Berita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.