Omah Joglo Tanjung, dari Bangunan Tua Menjadi Pusat Wisata Edukasi Berenergi Hijau

Kerja sama antara Pertamina, perguruan tinggi, dan masyarakat desa semakin memperkuat komitmen dalam membangun Indonesia yang berkelanjutan.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
Omah Joglo Tanjung yang didirikan sekitar tahun 1800-1900, kini usianya sudah lebih dari 200 tahun. 

TRIBUNJOGJA.COM - Kerja sama antara Pertamina, perguruan tinggi, dan masyarakat desa semakin memperkuat komitmen dalam membangun Indonesia yang berkelanjutan.

Salah satu contoh sukses adalah program Desa Energi Berdikari Sobat Bumi (DEB SoBI).

Dari 24 program DEB SoBI yang berjalan, program yang digagas oleh Universitas Diponegoro (UNDIP) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menyoroti potensi pariwisata desa.

Dengan memanfaatkan energi terbarukan, desa-desa tersebut tidak hanya lebih mandiri secara energi, tetapi juga semakin menarik bagi wisatawan.

Di Yogyakarta, terdapat Omah Joglo Tanjung yang didirikan sekitar tahun 1800-1900.

Kini usianya sudah lebih dari 200 tahun, berdiri kokoh dan menjadi tempat acara kesenian tradisional.

Baca juga: CEK Agenda Jogja Akhir Pekan Sabtu 28 September 2024: Ada Yogyakarta Royal Orchestra di Balai Kota

Melihat potensi tersebut, penerima beasiswa SoBI UGM melakukan pengembangan dengan menginstalasi PLTS berkapasitas 1000 Wp untuk penerangan dan pompa air sumur Omah Joglo Tanjung.

Mengoptimalkan kotoran ternak milik warga sekitar, para penerima beasiswa juga menginstalasi fixed dome biogas.

Fixed dome tersebut dapat menampung volume kotoran sebanyak 10 m3 dengan kebutuhan kotoran sapi diprakirakan sekitar 60 – 80 kg/hari atau setara 4-6 ekor sapi dewasa menghasilkan sekitar 3 kg LPG ekuivalen per hari.

Kini, biogas tersebut telah berfungsi dan digunakan oleh kelompok UMKM sekitar desa untuk memasak.

Sementara di Sitaring, Banyubiru, Semarang, dengan pemandangan panorama Rawa Pening dari ketinggian 1.150 Mdpl, penerima beasiswa SoBI UNDIP menginstalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk joglo serta area camping ground Sitaring.

PLTS kapasitas sebesar 1.665 Wp tersebut cukup untuk menerangi 11 lampu untuk joglo, toilet, lampu taman serta 1 exhausted fan. Penyadartahuan tentang sampah juga dilakukan oleh penerima beasiswa SoBI UNDIP dengan membentuk Kader EnHero (Environmental Hero of Kemambang Village) sebagai pengelola Bank Sampah Desa Kemambang.

Hasilnya, bank sampah desa yang digerakkan oleh ibu-ibu ini berhasil mengurangi limbah an organik hingga 1,92 ton dan didapatkan hasil penjualan limbah 2,5 juta rupiah.

Untuk pengelolaan limbah organik, dilakukan pelatihan pembuatan eco enzyme dari limbah rumah tangga desa kulit buah dan sayur yang diproses dengan fermentasi selama 3 bulan. Hasil eco enzyme digunakan sebagai sabun tangan, sabun cuci piring dan lantai, pengharum ruangan bahkan obat luka kulit.

Setelah mengunjungi kedua lokasi tersebut, Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari mengaku bangga dan mengapresiasi para penerima beasiswa yang berhasil memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat desa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved