Kisah Tragis Naya Ghazi Bocah Menggemaskan dari Lebanon

Naya Ghazi mencuri perhatian bukan hanya karena ia jadi korban perang. Ia sudah memikat jutaan orang di Tiktok penata rambut Hassan Kreik.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
TRIBUNJOGJA.COM
Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Al-Abiad, mengumumkan negaranya telah menempatkan 150 rumah sakit dalam status siaga tinggi. 

Sehari sebelumnya, Israel melancarkan serangan presisi di kawasan Dahiya, Beirut, yang menewaskan Kepala Pasukan Elite Hizbullah, Ibrahim Aqil.

Jajak pendapat di Israel oleh kelompok sayap kanan negara itu memperlihatkan antusiasme responden akan serangan ke Lebanon.

Sebanyak 71 persen responden warga Israel mendukung operasi militer di Lebanon. Hanya 18 persen yang menolak langkah tersebut.

Operasi ke Lebanon Selatan menurut mereka harus dilakukan untuk memulihkan permukiman Israel di dekat perbatasan yang ditinggalkan puluhan ribu penghuninya karena bahaya serangan Hizbullah.

Sejak pecah konflik perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, Hizbullah sebagai wujud solidaritas ke Palestina telah menembakkan lebih dari 8.000 roket ke Israel.

Sebaliknya, Israel juga secara sporadis menyerang ribuan target di Lebanon selatan dan Beirut.

Mereka menewaskan tokoh-tokoh Hizbullah maupun Hamas, menghancurkan peluncur roket, dan mengganggu pasokan senjata dari arah Suriah.

Tapi masalahnya, persenjataan Hizbullah kini jauh lebih kuat dari yang dapat dicerna Israel. Kelompok itu kabarnya menguasai 200.000 rudal, roket, dan mortir.

Mereka juga memiliki ribuan pesawat nirawak, sistem terowongan canggih yang mengesankan, dan pasukan yang terdiri dari 100.000 pejuang terlatih.

Hizbullah juga mendapatkan dukungan kuat dari Iran dan kelompok-kelompok paramiliter di Suriah, satu-satunya negara yang menyediakan akses keluar masuk leluasa dari dan ke Lebanon.

Jual beli serangan sudah dan sedang terjadi antara Israel dan Lebanon. Skalanya sudah intens, dan bisa meningkat cepat jadi perang total.

Apakah Israel akan menggelar serangan darat, sebagaimana dilakukan saat penghancuran Jalur Gaza hingga perbatasan Mesir?  

Potensi perang darat ini sangat terbuka. Profesor Isa Blumi dari Universitas Stockholm Swedia memperkirakan Israel akan menerjunkan pasukan khususnya ke Lebanon Selatan.

Selain akan menetralisir kelompok Hizbullah, operasi militer Israel juga bertujuan untuk menguasai sumber daya air di Lebanon selatan.

Menurut Isa Blumi, perluasan perang ke Lebanon Selatan ini didorong kelompok sayap kanan yang agresif dan penyokong utama pendudukan wilayah Palestina.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved