Rangkuman Pengetahuan Umum

Hukum Bacaan dan Asbabun Nuzul Q.S Al-Imran/3:190-191: Rangkuman Materi PAI Kelas 11 SMA

Artikel kali ini kita akan mempelajari terkait hukum bacaan, arti, dan asbabun nuzul dari dalil Berfikir Kritis. 

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Buku siswa PAI Kelas 11 SMA
Hukum Bacaan dan Asbabun Nuzul PAI Kelas 11 

TRIBUNJOGJA.COM- Kali ini kita akan membahas materi Pendidikan Agama Islam Bab 1 Kelas 11 SMA tentang Hukum Bacaan dan Asbabun Nuzul.

Pada Bab 1 ini kita diajak untuk membahas dalil terkait Berfikir Kritis dan semangat mencintai ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Nah, pada artikel kali ini kita akan mempelajari terkait hukum bacaan, arti, dan asbabun nuzul dari dalil Berfikir Kritis. 

Dalil dari berfikir kritis ini ada pada Q.S Al-Imran/3:190-191. 

Q.S Al-Imran/3:190-191

Merah: Gunnah

Hijau: Al-Syamsiyah

Biru: Mad Thabi'i

Kuning: Idgham Bi Gunnah

Orange: Qalqalah

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

Inna fii khaliqis-samawaati wal-ardi wakhtilaafil-laili wan-nahaari la'aayaatil li'ulil-albaab.

Artinya:

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal."

ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَ خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Al-lazina yazkurunallaha qiyamaw wa qu'udaw wa'ala junubhim wa yatafakkaruna fi khalqis-samawati wal-ardi, rabbana ma khalaqta haza batilan, subhanaka fa qina 'azabannari.

Artinya:

"(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."

Hukum Bacaan

a. Gunnah

Apabila ada nun bertasydid maka dibaca mendengun

Contohnya:

إِنَّ

b. Al-Syamsiyah

Hukum bacaan ketika huruf alif lam (ال) bertemu dengan huruf syamsiyah.

Huruf syamsiyah terdiri dari 

tha (ط), tsa (ث), shad (ص), ra (ر), ta (ت), ta (ت), dha (ض), dzal (ذ), nun (ن), dal (د), zai (ز), sin (س), zha (ظ), syin (ش), dan lam (ل).

Contohnya:

ٱلسَّمَٰوَٰ

c. Mad Tahbi'i

Ada alif yang terdapat huruf berharokat fathah sebelumnya, atau bisa juga huruf kasrah setelahnya huruf ya' sukun dan dhomah bertemu dengan wau sukun. 

Apakah materi ini membantu Anda dalam memahami hukum bacaan yang ada pada  Q.S Al-Imran/3:190-191?

Contohnya:

نُو

فِى

ٱلنَّهَا

d. Qalqalah

Terdapat dua jenis qalqalah yakni sughra dan kubra. 

Qalqalah Sughra merupakan huruf qalqalah yang mati ditengah ayat.

Contohnya:

خَلَقْتَ

Sedangkan qalqalah kubra yakni huruf qalqalah yang mati di akhir ayat.

Contohnya: 

ٱلْأَلْبَٰبِ

Cara membacanya yaitu memantul. 

f. Idgham Bighunnah

Hukum bacaan apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf  wau (و), mim (م), nun (ن), atau ya (ي). 

Contohnya:

قِيَٰمًا وَ

Apakah penjelasan ini mudah dipahami?

Nah, untuk selanjutnya kita akan membahas terkait Asbabun Nuzul dari Q.S Al-Imran/3:190-191.

Asbabun Nuzul

Asbabun nuzul merupakan peristiwa atau kejadian yang menjadikan sebab turunnya satau atau beberapa ayat Al-Quran.

Asbabun Nuzul ini memiliki beberapa fungsi antara lain untuk mengetahui hikmah pensyariatan hukum, memastikan makna ayat al-quran, memahami serta memantapkan wahyu. 

Adapun Asbabun Nuzul dari Q.S Al-Imran/3:190-191sesuai dengan yang diriwayatkan oleh Aisyah Ra. 

Bahwa Rasulullah Saw, bersabda "Ya Aisyah, saya malam ini ingin beribadah kepada Allah"

Dijawab oleh Aisyah "Sungguh saya senang berada di sampingmu, saya tidak keberatan."

Maka bangunlah Rasulullah, mengambil air wudhu,lalushalat yang lama sekali.

Beliau menangis sampai membasahi pkaiannya, disebabkan sangat dalamnya merenungkan isi kandungan Al-Quran yang dibaca. 

Hal itu dilakukan berkali-kali, sampai menejlang adzan subh, dan saat Bilal hadir, masih melihat kondisi Nabi yang menangis. 

Lalu Bilal bertanya "Ya Rasulullah kenapa Anda masih menangis. Bukankah Allah mengampuni semua dosa engkau, baik terdahulu maupun yang akan datang"

Lalu dijawab oleh Nabi "Tidak pantaskah saya ini menjadi hamba Allah yang bersyukur apalagi di malam ini Allah menurunkan ayat yang alangkah ruginya, jika dibaca ayat ini.

Namun tidak dihayati dan isi kandungannya."

Ayat-ayat tersebut adaah termasuk Q.S Al-Imran/3:190-191.

(MG Syefia Syalsya)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved