PSS Sleman

Dominikus Dion, Jebolan Akademi PSS Sleman yang Curi Perhatian Wagner Lopes di Tim Utama Elang Jawa

Jebolan akademi PSS Sleman, Dominikus Dion mulai mencuri satu tempat di tim utama Super Elang Jawa di Liga 1 2024/2025 musim ini.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Hari Susmayanti
Dok. PSS Sleman
Pemain PSS Sleman, Dominikus Dion 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Jebolan akademi PSS Sleman, Dominikus Dion mulai mencuri satu tempat di tim utama Super Elang Jawa di Liga 1 2024/2025 musim ini.

Tiga kali sudah Dion dimainkan sebagai pemain inti oleh pelatih PSS Sleman Wagner Lopes. Bahkan di tiga laga yang dimainkan sejak menit awal ini, PSS Sleman tak pernah menelan kekalahan.

Pada laga kontra Borneo FC dan Bali United PSS Sleman memetik hasil imbang, kemudian di laga kontra Arema FC menang 3-1.

Keberadaan pemain berusia 19 tahun di sisi kiri PSS Sleman membuat sisi kiri tim Laskar Sembada lebih stabil dan tak mudah diacak-acak pemain lawan.

Dalam perkembangannya, Dion menunjukan kemajuan yang berarti dan kedewasaan dalam bermain. 

Hal inilah yang membuat pelatih PSS Sleman, Wagner Lopes memberikan kepercayaan penuh dirinya untuk bermain sejak awal laga.

Pemain lulusan dari PSS Development Center ini merasa sangat bersyukur dengan kesempatan yang diberikan tim pelatih.

Menurutnya, hal tersebut menjadi pengalaman yang luar biasa.

"Perasaan saya tentu senang sekali mendapatkan kesempatan bermain oleh pelatih. Apalagi bermain sejak menit awal," ujarnya, Senin (23/9/2024).

Baca juga: Taat Pajak, Delapan Legiun Asing PSS Sleman Sudah Bikin NPWP

Pemilik nama lengkap Dominikus Dion Oktawian Wibowo ini menjadikan kepercayaan pelatih PSS sebagai cambuk agar dirinya lebih keras lagi dalam berjuang.

Dia sadar, persaingan untuk memperebutkan skuat utama di PSS Sleman sangat ketat.

"Hal awal yang bagus untuk saya memulai. Ini motivasi besar bagi saya terus meningkatkan kemampuan di setiap sesi latihan dan pertandingan," ucapnya.

Perasaan gugup kala menjalani laga debutnya bersama tim senior diakui Dion sempat menghampirinya.

Namun, rasa percaya diri dan keyakinan kuat mengubah perasaan tersebut menjadi motivasi tampil bagus dan tanpa beban.

"Di awal laga pasti ada rasa gugup. Akan tetapi setelah sudah bermain saya bisa bermain dengan tenang, menikmati dan bisa bermain lepas. Puji Tuhan, setelahnya rasa gugup tersebut sudah tidak ada lagi," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved