Rangkuman IPA SMP
Pengaruh Manusia Terhadap Ekosistem: Materi IPA Kelas 7 SMP BAB 6 Kurikulum Merdeka
aktivitas manusia akan berpengaruh terhadap keberadaan suatu ekosistem.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM - Manusia merupakan spesies di Bumi yang paling mendominasi.
Oleh karena itu, setiap aktivitas manusia akan berpengaruh terhadap keberadaan suatu ekosistem.
Jadi apa saja kegiatan manusia yang dapat memengaruhi ekosistem? Ayo kita simak bersama untuk mengetahui lebih dalam tentang pengaruh manusia terhadap ekosistem!
1. Pertanian dan Produksi Pangan
Salah satu kegiatan manusia yang telah dilakukan selama ribuan tahun adalah bercocok tanam untuk menyediakan kebutuhan pangan.
Kegiatan manusia di bidang pertanian turut memengaruhi ekosistem di dunia.
Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dapat menyebabkan eutrofikasi perairan dan penurunan kesuburan tanah.
Banyak organisme non-target yang terbunuh akibat penggunaan pestisida.
Pertanian monokultur menyebabkan turunnya keanekaragaman hayati, Banyak tumbuhan yang disingkirkan dan diganti oleh hanya satu jenis
tumbuhan tertentu.
Hal ini diperparah dengan seleksi penggunaan bibit unggul yang menyebabkan spesies asli suatu daerah akan sulit ditemukan.
Banyak spesies asli Indonesia kalah saing dengan spesies yang sengaja didatangkan dari luar negeri.
Sehingga tidaklah mengherankan beberapa buah-buahan lokal lebih sulit ditemukan dibandingkan dengan buah impor.
2. Kerusakan Habitat
Perkebunan bukanlah habitat alami, perkebunan merupakan salah satu faktor penyebab hilangnya ekosistem alami.
Banyak hutan ditebang di Indonesia untuk diubah menjadi lahan perkebunan, di antaranya untuk lahan kelapa sawit.
Dampaknya banyak jenis tumbuhan dan hewan yang terancam punah akibat kehilangan habitatnya.
Alih fungsi lahan lainnya seperti pertambangan dan pembuatan pemukiman turut serta menyebabkan kerusakan habitat.
3. Polusi
Polusi adalah masuknya zat-zat beracun ke dalam lingkungan sehingga mengganggu keseimbangan lingkungan alamiah.
Kerusakan lingkungan akibat pencemaran (polusi) terjadi di mana-mana yang berdampak pada menurunnya kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Bahkan, pencemaran dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi manusia seperti penyakit dan bencana alam.
Banyak aktivitas manusia yang tidak disadari menyebabkan terjadi pencemaran, misalnya penggunaan kendaran bermotor, membuang sampah sembarangan dan membuang sisa limbah ke sungai secara langsung.
Dampak dari polusi menyebabkan banyakperistiwa di dunia, misalnya hujan asam dan pemanasan global.
Hujan asam terjadi akibat polutan sulfur oksida dan nitrogen oksida yang bereaksi dengan air di udara.
Hujan asam dapat menyebabkan hutan rusak, jembatan mudah berkarat dan patung banyak yang rusak.
Adapun pemanasan global terjadi akibat terakumulasinya gas karbon dioksida di udara sehingga menyebabkan terperangkapnya energi cahaya Matahari di Bumi.
Suhu Bumi menjadi meningkat sehingga kutub mencair, permukaan air laut naik, musim yang sulit diprediksi dan gagal panen.
4. Konservasi
Kegiatan manusia yang dapat memperlambat kepunahan organisme adalah dengan melakukan kegiatan konservasi.
Kegiatan yang berwawasan lingkungan dapat memperlambat penurunan keanekaragaman hayati.
Beberapa kegiatan konservasi yang dapat dilakukan di antaranya adalah penggunaan energi alternatif, daur ulang sampah, pengolahan limbah dan penghijauan.
Spesies yang terancam punah dapat dilestarikan dengan strategi memantau dan melindungi spesies dan habitatnya, pendidikan, program penangkaran dan bank benih berbagai macam tumbuhan.
Kegiatan manusia, terutama di bidang pertanian, kerusakan habitat, dan polusi, memiliki dampak signifikan terhadap ekosistem.
Pertanian, meskipun penting untuk penyediaan pangan, sering kali menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati melalui penggunaan pupuk dan pestisida secara berlebihan serta praktik monokultur.
Hal ini tidak hanya mengurangi spesies lokal, tetapi juga membuat spesies unggul dari luar negeri lebih dominan.
Kerusakan habitat akibat alih fungsi lahan untuk perkebunan dan kegiatan industri seperti pertambangan telah mengancam banyak spesies tumbuhan dan hewan, memicu hilangnya ekosistem alami.
Perubahan ini berdampak negatif pada keseimbangan ekosistem dan kelangsungan hidup berbagai organisme.
Polusi, baik dari aktivitas industri maupun penggunaan kendaraan, mencemari udara dan air, mengganggu keseimbangan lingkungan.
Dampak polusi terlihat dari fenomena seperti hujan asam dan pemanasan global, yang merusak lingkungan dan mengancam kesehatan manusia.
Namun, kegiatan konservasi menjadi harapan untuk memperlambat kepunahan organisme dan melindungi keanekaragaman hayati.
Upaya seperti penggunaan energi alternatif, daur ulang, dan program pelestarian dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem.
Oleh karena itu, penting bagi manusia untuk mengadopsi praktik yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan demi kelestarian ekosistem dan kehidupan di Bumi.
( MG - Putri masayu ranitya )
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.