6 Juta data NIK dan NPWP Dijual Bjorka Seharga 10.000 Dollar AS

Sebanyak 6 juta data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dijual di sebuah forum seharga 10.000 dollar AS

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Twitter Bjorkanism
Hacker Bjorka 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Sebanyak 6 juta data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dijual di sebuah forum seharga 10.000 dollar AS atau setara Rp 153 juta.

Data NIK dan NPWP itu dijual oleh akun X bernama Bjorka.

Data yang dijual itu di antaranya adalah data milik tokoh-tokoh besar di Indonesia.

Informasi dijualnya data NIK dan NPWP itu pertama kali diunggah oleh akun Teguh Aprianto @secgron di X pada Rabu kemarin.

Dalam unggahanya, akun X @secgron menuliskan " "Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar 150 juta rupiah. Data yg bocor diantaranya NIK, NPWP, alamat, no hp, email dll," tulis akun X @secgron, Rabu.

Dalam sampel data yang dibagikan akun Bjorka, terdapat nama Presiden Jokowi dan anak-anaknya yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

Kemudian ada juga nama menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, hingga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Baca juga: Presiden Jokowi Buka Suara Alasan Belum Teken Keppres Pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke IKN

 "NPWP milik Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkominfo, Sri Mulyani & menteri lainnya juga dibocorkan di sampel yg diberikan oleh pelaku," ungkap akun X @secgron.

Terus bagaimana respon dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait dengan dijualnya data NIK dan NPWP tersebut?

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu Dwi Astuti mengatakan, pihaknya masih belum dapat mengkonfirmasi kebenaran informasi dijualnya 6 juta data NIK dan NPWP tersebut.

Menurut Dwi, pihaknya saat ini masih melakukan pendalaman terkait informasi penjualan data NIK dan NPWP tersebut.

 "Terkait dengan informasi kebocoran data yang beredar, saat ini tim teknis DJP sedang melakukan pendalaman," ujarnya seperti yang dikutip dari Kompas.com, Rabu (18/9/2024). (*)

 

 

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved