29 Karakter Luhur LDII Bidang Lingkungan Hidup Resmi Diluncurkan
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) melaunching 29 Karakter Luhur Bidang Lingkungan Hidup
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) melaunching 29 Karakter Luhur Bidang Lingkungan Hidup dalam “Deklarasi dan Training of Trainer Menuju Program Kampung Iklim (ProKlim) Lestari” di Sangurejo, Wonokerto, Turi, Sleman, Senin (16/9/2024).
Selain memperkuat komitmen pelestarian lingkungan, deklarasi ini menjadi momen penting untuk menegaskan sinergi antara masyarakat, pemerintah dan LDII menuju ProKlim Lestari 2026/2027.
Menurut Ketua LDII DIY, Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU., pembiasaan 29 karakter luhur dibutuhkan dalam rangka mewujudkan budi pekerti masyarakat agar semakin baik dan mulia, terutama terhadap lingkungan hidup. Harapannya, bumi ini dapat diwariskan semakin bersih, hijau dan sehat.
Selain itu, terobosan ini untuk mendukung pula Kampung ProKlim Utama hasil bimbingan LDII meraih predikat ProKlim Lestari. Capaian ProKlim Lestari ini merupakan penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI bagi aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada tingkat tapak.
"Bagi LDII, upaya pelestarian lingkungan hidup melalui pendekatan keagamaan memberikan landasan berkeyakinan yang kokoh dan beramal yang penuh pengharapan pasti akan balasan-Nya," jelas Atus.
Dosen Fakultas Kehutanan UGM ini mengutarakan bahwa apabila masyarakat tergerak hatinya untuk menanam kebaikan, maka pasti akan memanen pula kebaikan.
Jika masyarakat mempersungguh berbuat kebaikan, maka Allah SWT pasti akan memberikan petunjuk-Nya dan pertolongan-Nya walau banyak kesulitan yang dilalui.
Ikhtiyar ini pun merupakan bagian dari dakwah dan pengamalan sesuai petunjuk di dalam Al Quran dan Al Hadits, yang bila dilakukan sesuai janjinya, maka akan mendatangkan keberuntungan.
"Mimbar-mimbar di dalam masjid seyogyanya tidak hanya menasehatkan tentang ibadah individu kepada Allah SWT, namun juga mengajak masyarakat untuk memenuhi panggilan jihad-Nya untuk senantiasa melestarikan lingkungan hidup dalam kehidupan sehari-hari. Tidak boleh merusak, karena lingkungan hidup menjadi hak masyarakat secara bersama-sama," ungkap Atus yang sejak tahun lalu telah memulai gerakan Kyai Peduli Sampah dan Dai Program Kampung Iklim (ProKlim) di kalangan warga LDII.
Umat Islam sesungguhnya memiliki kewajiban untuk selalu membaca (iqro), mengaji/mengkaji alam semesta, serta mensyukuri dan mengagungkannya. Atus yang juga Wakil Ketua Pimpinan Saka Wanabakti DIY ini mengajak masyarakat bersama para pihak supaya bisa rukun, kompak dan kerja sama yang baik.
Karakter kesolihan sosial tersebut sangat penting guna merawat lingkungan hidup di sekitarnya semakin lestari. Cerita sukses dari para pakar, praktisi, dan sponsor yang dermawan supaya dapat mengajari, membantu, dan mengingatkan terus agar masyarakat konsisten dalam pengelolaan lingkungan hidup, serta mampu mengarahkan perubahan masyarakat yang masih belum peduli bahkan merusak lingkungan hidup.
Ajakan tersebut sebagai dakwah yang menyejukan, mengarahkan kepada kebenaran, serta mengembangkan karakter kesolihan individu berupa jujur, amanah dan mujhid muzhid. Karakter tersebut diperlukan untuk menunaikan tanggung jawabnya terhadap pelestarian lingkungan hidup, antara lain: memilah sampah sesuai kategorinya, menghemat air wudlu, memanfaatkan energi baru terbarukan.
Deklarasi dihadiri oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY Mohammad Iqbal Apriansyah, Ketua Kwarda DIY, Ketua Komisi Dakwah MUI DIY KH. Syaifuddin Jufri, Balai PPI DIY-Jateng-Jatim, P3 Ekoregion Jawa, 15 DPD LDII se-DIY dan sebagian Jateng, Forkopimda Kabupaten Sleman, Forkopimcam Kapanewon Turi, dan tokoh masyarakat setempat.
Para tamu undangan disambut oleh tarian Badui Tunas Muda dan Pencak Silat Padepokan Satriyatama.
Deklarasi ini juga menampilkan produk-produk unggulan dari 11 stand, yakni: Ecoprint dan Craft Sangurejo (ECSA), Lembaga Pengelola Shodaqoh Sampah Remaja Komplek Masjid (LPSS Rekoma) - LKP Nandang Cilacap, Sako SPN, budidaya lahan marjinal seperti padi dalam pot, budidaya magot, pupuk organik, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Padukuhan Sangurejo, stand kesehatan, Kelompok Wanita Tani (KWT) Ledok Wuni, Kelompok Tani Tadah Hujan, dan stand perikanan.
Pada akhir sesi ditutup dengan pemaparan oleh Seksi Wilayah II Balai Pengendalian Perubahan Iklim mengenai ToT Kampung Iklim Guna Adapatasi dan Mitigasi Perubahan Iklim. Kemudian jelajah Kampung ProKlim Utama Sangurejo bersama edukator dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Agus Kurniawan dan Ketua ProKlim Sangurejo M. Chairul Huda. (*/rls)
Prakiraan Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Simakjamu Meluncur di DPRD Sleman, Setwan Klaim Tidak Akan Ada Lagi Cerita Kunjungan Fiktif |
![]() |
---|
Lestarikan Permainan Tradisional, Murid PAUD di Sleman Diajak Bermain Dolanan Anak |
![]() |
---|
Sleman Berencana Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan |
![]() |
---|
Kasus Berulang di Yogyakarta Siswa Keracunan Seusai Menyantap Menu MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.