GKBRAA Paku Alam Kunjungi Ngargosari Kulon Progo Dorong UMKM Naik Kelas
Kalurahan Ngargosari dikenal sebagai desa penghasil pisang. Namun di sisi lain, warga terkadang sulit untuk memasarkan hasil panennya.
KULON PROGO, TRIBUN - Kalurahan Ngargosari dikenal sebagai desa penghasil pisang. Namun di sisi lain, warga terkadang sulit untuk memasarkan hasil panennya.
Di sinilah dibutuhkan kolaborasi banyak pihak dalam memberdayakan produk olahan pisang dengan memberikan nilai tambah.
Sebagai salah satu wilayah yang dibina oleh Dinas Koperasi UKM DIY melalui Desa Preneur, Kalurahan Ngargosari yang berada di Kapanewon Samigaluh, Kulon Progo; terus berupaya memberikan penanganan terkait melimpahnya produk tanaman pisang.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberdayakan kelompok UMKM Desa Preneur bersama ibu-ibu PKK setempat untuk digembleng terkait dengan tata cara bisnis olahan pisang menjadi kripik pisang multi rasa dan roti kering dari pisang.
Harapannya, produk olahan pisang itu bisa memberikan nilai tambah bagi warga dalam mengelola melimpahnya produk buah pisang yang sangat banyak.
Pelatihan yang diikuti kurang lebih 50 perempuan dari Kalurahan Ngargosari ini, dilaksanakan sejak 16-18 September 2024 di Balai Kalurahan Ngargosari.
Daerah yang terkenal dengan wilayah pegunungan yang dingin ini, memang memerlukan banyak sentuhan kolaboratif. Penutupan pelatihan olahan pisang Desa Preneur yang sudah dilaksanakan selama tiga hari dihadiri secara langsung oleh Wakil Ketua Tim Penggerak PKK DIY, GKBRAA Paku Alam, Rabu (18/9).
Istri Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X ini sangat memberikan apresiasi terhadap peran perempuan perdesaan untuk terus berusaha dan berkarya.
Bahkan banyak hal di sekitar yang sebenarnya bisa dioptimalkan oleh perempuan di sela-sela kesehariannya untuk dapat menghasilkan karya.
Karya lokal yang memiliki citarasa global, dengan melalui pendampingan dan pembinaan dari lintas sektoral adalah kunci, mengingat kolaborasi itu mudah diucapkan tetapi terkadang sulit direalisasikan.
Selain itu, sosok yang akrab disapa Gusti Putri itu terus memberikan semangat dan teladan kepada perempuan perdesaan untuk senantiasa produktif dalam mendorong peningkatan perekonomian lokal dan pentingnya memberikan branding produk pada setiap kemasan agar memiliki daya tarik dan daya saing.
Sementara itu, dalam sambutannya Pj Bupati Kulon Progo yang diwakili oleh Kepala Dinas Koperasi UKM Kulon Progo, Iffa Mufidah menyatakan bahwa Pemkab Kulon Progo sudah mengembangkan sistem belanja online Bela-Beli.
Harapannya Bela-Beli akan terintegrasi dengan SIBAKUL sehingga bisa membantu pemasaran produk UMKM lokal melalui bebas ongkos kirim, karena Pemkab Kulon Progo juga mengampanyekan agar ASN setempat juga rajin berbelanja produk lokal.
Sosok perempuan tangguh yang menjadi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kulon Progo ini menyatakan pentingnya kolaborasi dan kemitraan dalam melakukan pemberdayaan ekonomi lokal, termasuk dalam penguatan produk olahan pisang di Kalurahan Ngargosari.
Hal senada juga disampaikan oleh Plh Kadiskop UKM DIY, Wisnu Hermawan bahwasanya pelatihan ini adalah bagian dari rangkaian pembinaan kepada pelaku usaha sekaligus wirausaha perdesaan yang terus dilakukan secara berkala.
Untuk Kalurahan Ngargosari ini akan terus dilakukan pendampingan tidak hanya fokus pada olahan pisang, tetapi juga pada keberlanjutan bisnis dari komoditas teh dan kopi serta gula aren; yang ketersediaanya juga melimpah.
Wilayah Ngargosari adalah daerah wisata yang terkenal dengan tanaman teh sangrai dan juga gula aren, yang sebenarnya tinggal dikuatkan branding produknya.
Meski tidak bisa dinafikan bahwa produk pisang yang melimpah bisa diintegrasikan dalam penguatan produk unggulan yang memiliki ciri khas dan citarasa yang berbeda, adalah tantangan pengembangan produk wilayah Pegunungan Menoreh sisi utara.
“Kami berupaya terus memperkuat ekosistem enterpreneur agar terus tumbuh dan berkelanjutan melalui pembinaan komunitas melalui pendekatan Desa Preneur,” ungkap sosok yang juga menjabat sebagai Kabid Kewirausahaan Diskop UKM DIY.
“Harapannya, warga Kalurahan Ngargosari bisa menjadi basis wisata penunjang bagi destinasi Borobudur dan sekitarnya,” tandasnya. (ord)
Gumregah Merti Uwuh, Pedagang Malioboro Berlomba Menyisir Sampah di Jantung Pariwisata Jogja |
![]() |
---|
Kebijakan Royalti Musik Tuai Pro-Kontra, Pemda DIY Siapkan Solusi untuk UMKM |
![]() |
---|
Dinas Koperasi dan UKM DIY Luncurkan Inkubasi Bisnis Kawula Muda, Ini Tujuannya |
![]() |
---|
438 Koperasi Merah Putih DIY Siap Diluncurkan, Kesiapan SDM Jadi Tantangan Utama |
![]() |
---|
Dinas Koperasi dan UKM DIY Siapkan Klinik Koperasi untuk Dampingi Koperasi Desa Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.