Rangkuman Pengetahuan Umum

RINGKASAN Materi IPAS Kelas 5 SD BAB 8 Kurikulum Merdeka : TOPIK B Oh, Lingkungan Jadi Rusak

Berikut ini materi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka yang bisa jadi panduan siswa dalam proses belajar.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Buku IPAS Kelas 5 SD
Materi IPAS Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka 

TRIBUNJOGJA.COM – Pada kesempatan ini kita akan membahas materi mengenai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) kelas 5 SD Bab 8 dengan tema “Bumiku Sayang, Bumiku Malang”.

Dilansir dari buku mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) kelas 5 SD Kurikulum Merdeka yang ditulis oleh Amalia Fitri Ghaniem, dkk, 2021.

Namun, kali ini akan berfokus membahas materi yang ada pada Bab 8 Topik B : Oh, Lingkungan Jadi Rusak.

Pada Topik B ini siswa akan belajar dan memahami perubahan lingkungan, penyebab kerusakan lingkungan, hingga dampak kerusakan lingkungan terhadap kehidupan manusia.

Baca juga: RINGKASAN Materi IPAS Kelas 5 SD BAB 8 Kurikulum Merdeka : TOPIK A

Perubahan Lingkungan

Perubahan di lingkungan bisa terjadi dengan cepat atau perlahan-lahan.

Perubahan dengan cepat mengakibatkan perubahan lingkungan yang dapat dilihat dengan segera.

Misalnya, perubahan lingkungan karena bencana, seperti gempa, gunung meletus, atau tanah longsor.

Berbeda dengan perubahan lingkungan yang perlahan yang efeknya dapat terlihat dalam jangka waktu yang lebih lama.

Perubahan lingkungan secara perlahan bisa disebabkan oleh aktivitas manusia.

Berbagai kegiatan manusia dapat menyebabkan perubahan lingkungan tanpa kita sadari.

Kegiatan manusia tersebut didasari oleh kebutuhan untuk tetap hidup. Misalnya, manusia membutuhkan kayu untuk membangun rumah sehingga menebang pohon di hutan.

Jika tidak ada penanaman kembali, lama kelamaan hutan akan gundul.

Baca juga: RINGKASAN Materi IPAS Kelas 5 SD Topik B Kurikulum Merdeka: Mengenal Aktivitas Ekonomi

Perubahan Lingkungan Akibat Kegiatan Manusia

Hampir semua aktivitas manusia akan menghasilkan sampah. Jumlah manusia yang bertambah juga menyebabkan semakin bertambahnya sampah yang dihasilkan.

Beberapa sampah mengandung bahan yang membutuhkan waktu lama untuk terurai. Contohnya plastik.

Plastik akan tetap menjadi sampah untuk waktu yang lama.

Plastik merupakan bahan yang sering digunakan manusia dan dapat dibentuk menjadi hampir semua bentuk, kebanyakan plastik bersifat kuat, tahan lama, dan ringan. Plastik dibuat dari minyak bumi, gas alam, atau batu bara. 

Ada lebih dari 50 jenis plastik di dunia. Biasanya, pelaku industri menggunakan plastik untuk menggantikan bahan yang harganya lebih mahal.

Misalnya, dalam industri pakaian, plastik digunakan untuk menggantikan fungsi dari sutra. Pada industri otomotif, plastik digunakan untuk menggantikan bahan logam.

Plastik memang sangat bermanfaat tetapi juga menimbulkan banyak masalah di lingkungan. Benda yang terbuat dari plastik sulit terurai.

Bakteri yang ada di dalam tanah tidak dapat menguraikan plastik menjadi senyawa yang berguna untuk tanah.

Plastik hanya akan terpecah-pecah menjadi bagian lebih kecil.

Pecahan tersebut akan mengganggu kesuburan tanah jika terakumulasi dalam jumlah banyak.

Plastik yang dibuang begitu saja di jalan tidak akan berada di situ selamanya.

Sampah plastik akan terbawa oleh angin dan hujan menuju saluran air, misalnya selokan.

Dari selokan, sampah plastik akan terbawa ke sungai, hingga kemudian berakhir di laut. Plastik yang berakhir di laut akan berdampak pada ekosistem laut.

Sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik, misalnya dibuang ke sungai akan mencemari lingkungan.

Air sungai tidak bisa dimanfaatkan karena mengandung mikroplastik. Mikroplastik dapat menjadi tempat menempelnya bahan bahaya lain.

Kemudian, sampah dari sungai akan mengalir ke laut. Laut pun akan tercemar oleh sampah plastik. 

Biota laut, seperti plankton secara tidak sengaja dapat memakan mikroplastik.

Kemudian, plankton akan dimakan ikan dan ikan tersebut dimakan oleh manusia. Dengan demikian, mikroplastik berpindah dari plankton ke makhluk lain termasuk manusia.

Mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah besar dapat membahayakan kesehatan.

Plastik yang tidak bisa keluar dari usus akan mengendap di dalam tubuh. Lama kelamaan dapat mengganggu sistem pencernaan.

Komposisi Sampah

Pertambahan jumlah penduduk merupakan salah satu faktor meningkatnya jumlah sampah di suatu wilayah. 

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, komposisi sampah yang ada di Indonesia berupa 57 persen sampah organik (sisa makanan, kayu ranting daun), 16 persen sampah plastik, 10 persen sampah kertas, dan sampah lainnya sebesar 17 % .

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup dan cenderung lebih bisa terurai.

Pengolahan sampah organik bisa dilakukan dengan cara membuat kompos.

Kompos dapat berfungsi untuk menyuburkan tanah.

Sampah plastik merupakan komposisi sampah terbanyak kedua setelah sampah organik. Penggunaan plastik sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia.

Mulai dari pembuatan perlengkapan rumah tangga sampai kendaraan. Plastik banyak digunakan karena dikenal sebagai bahan yang tidak mudah rusak dan ringan.

Semoga materi di atas dapat menjadi panduan siswa dalam proses belajar. (MG Madah Mazzidah)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved